digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bergesernya keberadaan pasar tradisional disebabkan karena adanya jumlah pasar modern dan masalah internal pasar seperti tidak terkontrol, kotor, dan bau.Hal ini mendorong para pihak untuk merevitalisasi pasar tradisional untuk menghadapi tantangan tersebut.Pasar Cihapit adalah salah satu pasar di Bandung yang telah melakukanprogram revitalisasi. Namun masalah masih muncul setelah revitalisasi diadakan. Untuk itu, perlu evaluasi untuk mengetahui pencapaian dan hasil dari program. Jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi program dan menciptakan rekomendasi program revitalisasi di masa depan. Tinjauan literatur yang digunakan dalam penelitian ini kriteria evaluasi dari fasilitas umum yang terdiri dari efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan keakuratan, dan mengacu pada program revitalisasi pasar tradisional terbaik di Indonesia. Dalam studi ini, peneliti menerapkan metodologi penelitian tindakan yang terdiri dari diagnosis, perencanaan tindakan, tpengambilan tindakan, evaluasi, dan refleksi. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis naratif berdasarkan hasil dokumentasi, laporan program, wawancara, dan observasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa revitalisasi tidak efektif dan tidak efisien. Dari sisi kecukupan, program revitalisasi telah sesuai dengan masalah dan kebutuhan pasar tetapi masih perlu perbaikan karena masih ada masalah yang muncul setelah program berlangsung. Dari kriteria perataan menunjukkan bahwa program masih tidak memenuhi harapan pelanggan, pedagang, dan pengelola pasar.Namun program memiliki respon positif dari pengguna pasar. Program revitalisasi telah meningkatkan jumlah pengunjung, meskipun hal tersebut tidak mengubah pendapatan pedagang. Rekomendasi dari program revitalisasi di masa mendatang adalah pengelolaan pasar tradisional menggunakan prinsip pengelolaan koperasi, menciptakan SOP, dan layanan perbaikan fasilitas umum di pasar.