Metode manufaktur pada komposit berpengaruh terhadap sifat dari produk
komposit, sehingga terdapat perkembangan dari proses manufaktur komposit.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan durasi infusi, hasil permukaan
akhir, ketebalan, densitas, fraksi volume, dan sifat mekanik pada komposit
polimer berpenguat serat karbon yang dibuat dengan variasi metode
manufaktur komposit, yaitu VARTM konvensional, Seeman’s Composite
Resin Infusion Process (SCRIMP), Double Mesh-Peel ply (DMP), Controlled
Atmospheric Pressure Resin Infusion (CAPRI), Double Bag Vacuum Infusion
(DBVI), dan Vacuum Assisted Process (VAP). Komposit dibuat dengan
masing-masing metode tersebut, kemudian kemudian dikur dan diuji dengan
mikorskop optik, mikrometer sekrup, neraca analitik, matrix degation, dan
pengujian tarik. Hasil pengukuran dan pengujian menunjukkan bahwa
perbedaan metode manufaktur mengakibatkan perbedaan durasi infusi dan
sifat komposit yang dihasilkan. Durasi infusi paling cepat diperoleh dengan
metode manufaktur DMP. Sementara itu, permukaan akhir komposit yang
dihasilkan metode selain VARTM dan VAP menunjukkan adanya dry spot
dan void. Selanjutnya, ketebalan terendah diperoleh dengan metode
manufaktur DBVI, sedangkan densitas dan fraksi volume tertinggi didapat
dengan DBVI dan CAPRI. Terakhir, kekuatan tarik tertinggi diperoleh
dengan metode manufaktur CAPRI.