digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Raflih Khadafi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara merupakan sebuah Bandara Internasional yang berada di Kota Bandung, Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Bandara ini berperan besar dalam perkembangan wilayah Bandung dan sekitarnya, terutama sebagai fasilitas aksesibilitas untuk para wisatawan dalam dan luar negeri. Bandara ini diproyeksikan akan mencapai sekitar 8,6 juta pergerakan penumpang per tahun di tahun 2039, sehingga diperlukannya pengembangan dari fasilitas yang ada, salah satunya adalah fasilitas sisi udara. Hal ini untuk meningkatkan kemampuan layan terhadap peningkatan jumlah pergerakan penumpang untuk tahun-tahun berikutnya. Pada tugas akhir ini, perencanaan Bandara dilakukan untuk melakukan pemeriksaan terhadap perkerasan runway saat ini yang akan digunakan dalam kurun waktu 20 tahun kedepan dari tahun terakhir Overlay (2018) berdasarkan Laporan Angkasa Pura II : Airport Pavement Management System, dan untuk memberikan desain geometri runway serta desain perkerasan runway yang disesuaikan dengan ketentuan dalam mendesain bandar udara yaitu ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, ICAO, dan FAA. Perencanaan dimulai dengan dilakukan studi literatur yang diperlukan untuk menganalisa dan mendesain fasilitas sisi udara, dalam hal ini yang menjadi bagian utama adalah bagian runway, yaitu berupa proyeksi pergerakan lalu lintas, pemeriksaan lapis perkerasan yang ada terhadap lalu lintas, perancangan geometri, dan perancangan perkerasan meliputi tebal lapisan perkerasan, dan juga kebutuhan tulangan perkerasan untuk perkerasan kaku. Setelah itu, melakukan pengumpulan data seperti data prasarana sisi udara, data lalu lintas, data geografis, data tanah, dan data lapisan perkerasan. Perancangan geometri runway dilakukan dengan pesawat Airbus A320-200 sebagai pesawat kritis, panjang runway koreksi menjadi 3530 m, panjang tersebut bisa disesuaikan kembali dengan mengatur Regulated Take Off Weight (RTOW) Pesawat. Analisa kebutuhan Overlay dari perkerasan eksisting menggunakan software FAARFIELD, lalu dievaluasi dengan software COMFAA, yang dimana dalam tugas akhir ini didapatkan perkerasan membutuhkan Overlay baru pada segmen A (30 mm) dan E (10 mm). Desain perkerasan yang baru jika dilakukannya rekonstruksi ulang, juga menggunakan software FAARFIELD, lalu dievaluasi dengan software COMFAA. Didapat tebal lapis permukaan perkerasan lentur sebesar 15 cm dengan tebal total 63,42 mm, dan 42,5 cm untuk perkerasan kaku dengan tebal total 90,95 cm.