digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bharus Mukhtarin
PUBLIC Alice Diniarti

High Density Polyethylene (HDPE) merupakan polimer termoplastik yang memiliki processability dan sifat mekanik yang baik. Kelebihan tersebut menjadikan HDPE sebagai jenis polimer yang sering digunakan dalam industri. Hal tersebut menyebabkan HDPE menjadi salah satu jenis plastik dengan limbah terbanyak. Di sisi lain, perkembangan teknologi manufaktur aditif fused deposition modelling (FDM), yaitu 3D printing, tumbuh semakin pesat sehingga kebutuhan akan bahan baku filamen 3D printing semakin meningkat. Dalam penelitian ini, limbah HDPE didaur ulang menjadi filamen 3D printing dengan melakukan proses blending bersama polylactic acid (PLA). Sebagai pembanding dilakukan pula pembuatan filamen 3D printing berbahan HDPE virgin dan PLA. Pada penelitian ini juga dilakukan pengamatan pengaruh penambahan HDPE terhadap sifat fisik, printability, dan morfologi dari kedua jenis filamen yang dihasilkan. Pada penelitian ini, dilakukan kajian mengenai pembuatan filamen 3D printing berbahan dasar polimer blending PLA dengan HDPE virgin (PLA/HDPE) serta PLA dengan HDPE recycle (PLA/rHDPE). Dengan komposisi HDPE dan HDPE recycle sebesar 10, 20, 30, 40, dan 50%. Kedua jenis filamen tersebut dibuat dengan proses ekstrusi pada temperatur 140?C dengan kecepatan screw dan puller yang disesuaikan agar dihasilkan filamen dengan rentang diameter 1,5-1,9 mm. Selain itu dilakukan pula pengujian densitas, melt flow rate (MFR), dan printability terhadap kedua jenis filamen. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa peningkatan komposisi HDPE dan HDPE recycle akan menurunkan densitas dan meningkatkan nilai MFR dari kedua jenis filamen. Berdasarkan hasil yang diperoleh, filamen PLA/HDPE dengan komposisi 30% wt HDPE serta filamen PLA/rHDPE dengan komposisi 10% wt HDPE memiliki diameter yang paling stabil dan kemampuan cetak terbaik serta dapat bersaing dengan filamen komersial.