Perpustakaan Digital ITB

Wilayah Indonesia memiliki potensi sumber daya energi panasbumi yang besar. Salah satunya adalah wilayah panasbumi Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Provinsi Nusatenggara Timur. Oleh karena itu, diperlukan penelitian secara eksploratif untuk menentukan wilayah panasbumi yang berpotensi dan dapat dimanfaatkan. Data pengukuran gravitasi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panasbumi (PSDMBP) tahun 2015. Data diolah menjadi peta anomali Bouguer lengkap, kemudian dilakukan pemisahan anomali regional dan anomali residual menggunakan metode Moving Average dan Polynomial Trend Surface Analysis. Respon anomali pada peta anomali Bouguer, peta anomali regional, dan peta anomali residual menunjukkan pola lineasi berarah Baratdaya-Timurlaut. Analisis batas kontak satuan batuan untuk mengidentifikasi keberadaan struktur geologi daerah penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik First Horizontal Derivative (FHD) dan Improve Normalized Horizontal (INH). Peta INH menunjukkan adanya sesar dengan pola lineasi berarah Baratdaya-Timurlaut dan Baratlaut-Tenggara. Selanjutnya berdasarkan hasil forward modeling 2.5D terhadap anomali residual, serta data hasil analisis derivatif yang didukung data geologi, geokimia, dan geofisika lainnya, dapat dibuat model konseptual panasbumi daerah penelitian. Berdasarkan model tersebut dapat diperkirakan bahwa sumber panas berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Sirung, batuan reservoir yang diduga berada pada kedalaman lebih dari 1000 meter, serta caprock yang diperkirakan merupakan batuan alterasi yang tersebar di sekitar manifestasi panasbumi. Air reservoir diduga berasal dari air meteorik. Selain itu dapat diidentifikasi daerah recharge berada pada daerah topografi rendah, daerah discharge berada di sekitar Bukit Beang sebagai zona upflow, sedangkan zona outflow berada di lereng utara ke arah air panas Tubbe dan air panas Beang yang muncul di bagian timur dari Puncak Sirung