digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Fikarisyad Ali
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Pandemi COVID-19 menyebabkan terbatasnya akses kunjungan pariwisata untuk meminimasi penyebaran virus SARS-CoV2. Oleh karena itu, pariwisata virtual dapat dijadikan sebagai alternatif untuk melakukan pariwista. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menikmati pariwisata virtual adalah teknologi Virtual Reality (VR). VR memiliki potensi tinggi untuk menjadi alternatif pariwisata asli karena fiturnya yang dapat membuat penggunanya berada di lingkungan yang berbeda dengan lingkungan riilnya. Hal ini juga berpotensi meningkatkan intensi pengguna VR untuk mengunjungi destinasi wisata secara langsung. Akan tetapi, penggunaan VR yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti membuat penggunanya lelah dan merasakan mual atau pusing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fitur imersif VR terhadap sensasi kehadiran, beban kerja mental, dan intensi untuk mengunjungi destinasi wisata secara langsung. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan partisipan sebanyak 24 orang dengan menggunakan alat ukur MEC-Spatial Presence Questionnaire (MEC-SPQ) untuk mengukur sensasi kehadiran, NASATask Load Index (NASA-TLX) untuk mengukur beban kerja mental, dan kuesioner intensi untuk mengukur intensi untuk mengunjungi destinasi wisata secara langsung. Partisipan diminta untuk melakukan pariwisata virtual dengan menggunakan VR. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan paired t-test dengan membandingkan hasil dari dua alat VR yang digunakan yaitu VR Head- Mounted Display (HMD) dan VR Desktop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VR HMD memberikan sensasi kehadiran serta beban kerja mental yang lebih besar dibandingkan dengan VR Desktop. Selain itu, VR HMD memberikan intensi pengguna untuk mengunjungi destinasi wisata secara langsung yang sama dengan VR Desktop.