ABSTRAK Muhammad Fikarisyad Ali
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Pandemi COVID-19 menyebabkan terbatasnya akses kunjungan pariwisata untuk
meminimasi penyebaran virus SARS-CoV2. Oleh karena itu, pariwisata virtual
dapat dijadikan sebagai alternatif untuk melakukan pariwista. Salah satu media
yang dapat digunakan untuk menikmati pariwisata virtual adalah teknologi Virtual
Reality (VR). VR memiliki potensi tinggi untuk menjadi alternatif pariwisata asli
karena fiturnya yang dapat membuat penggunanya berada di lingkungan yang
berbeda dengan lingkungan riilnya. Hal ini juga berpotensi meningkatkan intensi
pengguna VR untuk mengunjungi destinasi wisata secara langsung. Akan tetapi,
penggunaan VR yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti
membuat penggunanya lelah dan merasakan mual atau pusing.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fitur imersif VR terhadap
sensasi kehadiran, beban kerja mental, dan intensi untuk mengunjungi destinasi
wisata secara langsung. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan
partisipan sebanyak 24 orang dengan menggunakan alat ukur MEC-Spatial
Presence Questionnaire (MEC-SPQ) untuk mengukur sensasi kehadiran, NASATask
Load Index (NASA-TLX) untuk mengukur beban kerja mental, dan kuesioner
intensi untuk mengukur intensi untuk mengunjungi destinasi wisata secara
langsung. Partisipan diminta untuk melakukan pariwisata virtual dengan
menggunakan VR. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan paired t-test
dengan membandingkan hasil dari dua alat VR yang digunakan yaitu VR Head-
Mounted Display (HMD) dan VR Desktop.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa VR HMD memberikan sensasi kehadiran
serta beban kerja mental yang lebih besar dibandingkan dengan VR Desktop. Selain
itu, VR HMD memberikan intensi pengguna untuk mengunjungi destinasi wisata
secara langsung yang sama dengan VR Desktop.