Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membentuk dunia baru yang dikenal
dengan dunia siber sebagai domain lingkungan teknologi global. Dunia ini
mendorong digitalisasi dalam bisnis, industri, dan pemerintahan. Komunikasi
seperti penyimpanan, transmisi, atau pertukaran data di jaringan komputer terjadi
secara lokal atau online. Kegiatan ini memiliki risiko yang dikenal sebagai serangan
siber. Serangan ini berupa pencurian data, penyebaran perangkat lunak berbahaya
termasuk virus komputer, penolakan layanan, dan pencurian data. Sebagai pilihan
manajemen risiko, asuransi siber menanggung kerugian akibat kehilangan data atau
biaya perbaikan. Sistem penilaian standar atau tabel aktuaria belum tersedia untuk
asuransi siber. Kondisi ini membuka peluang penelitian untuk model penentuan
tarif. Dengan informasi topologi jaringan komputer, model epidemi stokastik
(model Markov) menjadi salah satu pilihan untuk memodelkan tarif.
Model Markov yang digunakan untuk risiko siber adalah model Susceptible-
Infectious-Susceptible diperumum (?-SIS). Model ini merekam dinamika penyebaran
virus pada suatu topologi jaringan komputer dengan dua status yaitu komputer
rentan dan komputer terinfeksi. Model ?-SIS juga melibatkan dua faktor serangan
yaitu serangan dari dalam dan luar jaringan. Serangan dari dalam terjadi melalui sisi
pada jaringan. Serangan dari luar jaringan terjadi akibat mengakses situs berbahaya
atau menerima surel yang mengandung perangkat lunak berbahaya. Dua estimasi
premi pada model ini adalah batas atas peluang (b.a.p) terinfeksi dan simulasi
Monte Carlo. B.a.p digunakan sebagai estimasi konservatif dari premi. Simulasi
digunakan untuk mengevaluasi tingkat keamanan jaringan dan mengukur kerugian
pemegang polis selama periode kontrak. Dua tipe kerugian pada model ini adalah
kerugian akibat kehilangan data dan waktu henti sistem. Penelitian ini bertujuan mengestimasi tarif atau premi dengan model Markov
menggunakan b.a.p dan simulasi kerugian dengan faktor struktur komunikasi.
Estimasi ini melibatkan aspek analitis, pengembangan, dan aplikasi model dengan
laju infeksi homogen dan heterogen. Aspek analitis menemukan syarat kestabilan
asimtotis dan syarat pendefinisian b.a.p pada model ?-SIS. Pada laju infeksi
homogen, syarat kestabilan asimtotis diperoleh melalui struktur dengan jaringan
lengkap orde N (KN). Persamaan diferensial b.a.p bergantung dari matriks laju
penularan (QKN ). Bentuk eksak b.a.p, syarat kestabilan dan pendefinisian memani faatkan nilai eigen maksimum dari QKN . Hasilnya bentuk eksak lebih efektif
dengan waktu komputasi yang linear terhadap N. Hasil teoretis juga menujukan
b.a.p KN dan sebarang graf Gs terbatas di batas atas yang sama. Dengan demikian,
syarat ini juga berlaku untuk Gs. Bentuk eksak pada laju infeksi heterogen lebih
kompleks sehingga aspek analitis terbatas pada K2.
Aspek pengembangan model melibatkan tiga model struktur jaringan. Pertama,
model diperluas menjadi model SIS laju infeksi heterogen simpul (HMD-SIS)
dengan koefisien klasteriasasi lokal. Kedua, model SIS laju infeksi heterogen sisi
(HSD-SIS) melibatkan frekuensi komunikasi sebagai bobot jaringan dan menambahkan
proses penambangan graf. Ketiga, modifikasi matriks ketetanggaan A pada
model homogen untuk struktur komunikasi dinamis. Aspek aplikasi melibatkan
tiga tipe jaringan berbeda. Model HMD-SIS diterapkan pada jaringan real
surel Enron. Jaringan hibrid dan acak Erd?os-R´enyi merupakan penerapan dari
model HSD-SIS. Model dinamis diaplikasikan pada jaringan surel institusi riset
di Eropa. Berdasarkan hasil yang diperoleh, struktur sangat memengaruhi b.a.p
dan tarif/premi. Dengan faktor struktur, risiko tidak hanya bergantung pada derajat
simpul seperti pada model homogen. Model dengan struktur mampu mengakomodasi
faktor risiko seperti koefisien klasterisasi, bobot frekuensi komunikasi, dan
jam sibuk pada model jaringan dinamis.