Cianjur merupakan salah satu wilayah yang banyak di manfaatkan untuk pertanian dan perkebunan. Hal tersebut dibuktikan dengan Kabupaten Cianjur menjadi salah satu pemasok sayuran untuk wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Beberapa sayuran yang dihasilkan dan permintaanya cukup tinggi adalah cabai, kol dan tomat. Meskipun lahannya banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan perkebunan tetapi masih ada sekitar 22.483 Ha yang berupa pegunungan dan area lain yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga sangat penting dilakukan penzonasian lahan dengan memperhitungkan parameter meteorologi agar ketiga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan maksimal.
Pengerjaan penelitian ini dimulai dari pengolahan data curah hujan dan suhu udara untuk menghasilkan tabel kesesuaian iklim. Lalu data topografi dan data jenis tanah diproses untuk menghasilkan tabel kesesuaian lahan. Kedua tabel tersebut diproses menggunakan metode pengharkatan sehingga akan menghasilkan peta kesesuaian lahan dan iklim. Selain itu, data citra satelit Landsat 8 digunakan untuk melihat potensi keekonomian pada tahun 2020.
Kabupaten Cianjur memiliki tipe iklim A berdasarkan iklim Schmidt- Ferguson. Sedangkan untuk curah hujannya dikendalikan oleh variabilitas iklim diantaranya monsun dan ENSO. Kabupaten Cianjur memiliki kelas kesesuaian lahan dan iklim untuk ketiga tanaman 4 kelas, dimana untuk tanaman cabai dan tomat kelas S1 terluas berada di Kecamatan Cikalong Kulon 2.65% (9.319 Ha). Sedangkan tanaman kol luas kelas S1 tertinggi berada di Kecamatan Pagelaran 0.5% (1.915 Ha). Untuk potensinya pada tahun 2020 masing masing cabai, kol dan tomat adalah cabai seluas 216.23 Ha (potensi Rp. 8.536.160.362), tomat adalah 17.06 Ha (potensi Rp.196.970.410), sedangkan tanaman kol adalah 0.06 Ha (potensi Rp. 426.431).