digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wabah Covid-19 memaksa semua bisnis dan organisasi yang sebelumnya berbasis kantor untuk beralih ke pekerjaan jarak jauh. Hal ini mendorong karyawan untuk beradaptasi kembali dengan keadaan tersebut sehingga mereka dapat terus mengoptimalkan produktivitas mereka. Selama enam bulan pertama pengaturan kerja dari rumah ini, beberapa karyawan mengeluhkan timbulnya karakteristik burnout. Pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk menilai burnout kerja karyawan selama wabah virus Covid. Penelitian ini akan menilai besarnya burnout yang dialami karyawan, faktor terjadinya burnout pada karyawan, dan solusi yang dirasakan karyawan untuk mengatasi faktor utama tersebut. Penelitian ini dilakukan di Bappenas. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke unit kerja direktorat 1, dengan jumlah responden sebanyak 21 orang. Menggunakan inventori burnout Maslach sebagai pengukur tingkat burnout karyawan. Penelitian ini menunjukkan bahwa bekerja dari rumah secara parsial memiliki hubungan yang baik dan signifikan secara statistik dengan kinerja karyawan dan tingkat kelelahan. Telah terbukti bahwa bekerja dari rumah dapat meningkatkan atau menurunkan kelelahan dan produktivitas karyawan. Oleh karena itu, perusahaan wajib memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sistem kerja yang akan digunakan saat bekerja dari rumah untuk menjaga tingkat produktivitas kerja dan burnout yang optimal.