
ABSTRAK 15718022 Salsa.pdf
Terbatas  Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan
Air limbah domestik merupakan limbah cair hasil buangan dari kegiatan rumah tangga
meliputi black water dan grey water. Sekitar 7% populasi DKI Jakarta masih melakukan
praktik BABS, salah satunya di Kelurahan Manggarai. Praktik BABS ini bukan hanya dengan
cara BAB di tempat terbuka, tetapi termasuk juga dari rumah-rumah yang sudah memiliki toilet
pribadi namun tidak memiliki pengolahan setempat atau tersambung ke jalur perpipaan air
limbah menuju IPAL, sehingga air buangannya dialirkan langsung menuju drainase dan kali
terdekat. Wilayah yang dilakukan observasi lapangan langsung yaitu RW 3, 4, 6, 7, 10, dan 12.
Setelah dilakukan observasi, didapatkan data persebaran BABS terkonsentrasi pada wilayah di
bantaran sungai. Berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder, didapatkan juga informasi
bahwa wilayah Kelurahan Manggarai sudah termasuk dalam area cakupan pelayanan air
limbah PD PAL Jaya, sehingga sudah terdapat jalur perpipaan air limbah induk terbangun yang
melayani beberapa lokasi di Kelurahan Manggarai. Dari penjelasan tersebut, maka penanganan
BABS dan pengelolaan air limbah yang paling utama untuk diterapkan di Kelurahan
Manggarai yaitu menggunakan jalur perpipaan dengan sistem shallow sewer yang dialirkan
menuju jalur perpipaan PD PAL Jaya yang sudah ada. Wilayah yang dipilih dalam melakukan
perancangan yaitu RW 6 dan 7, karena secara zonasi wilayah ini sudah sesuai dengan
peruntukan aslinya sehingga jika ditinjau dari aspek keberlanjutan pembangunan jalur
perpipaan sudah tepat. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan total rumah yang akan
dilayani yaitu sebanyak 703 rumah, total panjang pipa 3.069,29 meter, slope pipa bervariasi
dari 0,001 – 0,020, diameter pipa bervariasi mulai dari 100 – 300 mm, dan kedalaman galian
berada dalam rentang 0,4 – 4 meter. Hasil desain dituangkan dalam bentuk laporan dan gambar
teknik.