PT. Geo Dipa Energi berencana mengoptimalkan kegiatan produksi pada unit Dieng untuk mencapai pembangkitan sesuai dengan kapasitas terpasang, yakni produksi hinga 60 MW. Untuk mencapai target yang telah di rencanakan tersebut, maka PT. Geo Dipa Energi melakukan program dengan penambahan surface facilities di sumur HCE 9B. Front end engineering design (FEED) adalah fase penting dalam desain teknik. Tujuan dalam melakukan FEED ialah untuk meminimalisir adanya perubahan besar selama fase konstruksi. Pencapaian pada kegiatan ini adalah untuk mendemonstrasikan pekerjaan FEED dalam pengusulan solusi desain untuk steam above ground system (SAGS) yang berlokasi pada PAD 9 untuk sumur HCE 9B. Metodologi FEED ini didasarkan pada mendesain kebutuhan peralatan produksi seperti sistem pemipaan, separator, silencer, cooling pond, pompa, hingga analisis keekonomian. Pekerjaan FEED pada SAGS mencakup mulai dari sistem fasilitas kepala sumur hingga transmisi steam gathering system. Desain teknis SAGS akan ditetapkan sebagai hasil kegiatan. Sebagai rekomendasi untuk meningkatkan hasil kegiatan ini, kegiatan harus mencakup keseluruhan subsistem dan memanfaatkan perangkat lunak dalam permodelannya seperti HYSYS V8.8. Pada hasil analisis didapatkan pembangkitan oleh sumur HCE 9B sebesar 6,33 MW. Seluruh peralatan yang sudah di desain akan dihitung aspek keekonomiannya untuk memvalidasi kelayakan proyek tersebut. Tercatat investasi awal yang dibutuhkan sekitar Rp 40,5 Milyar. Berdasarkan angka tersebut dengan dibandingkan dengan total pendapatan (revenue) maka terhitung waktu balik modal (BEP) selama 10 bulan, maka proyek ini menarik dan layak untuk dijalankan.