Teluk Jakarta merupakan daerah sedimentasi yang masih aktif. Hal ini tampak dari adanya area pengendapan sedimen yang sangat luas di pesisir pantai utara Jakarta. Sedimen tersebut secara umum belum terkonsolidasi, sehingga kondisi ini menjadi faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan kajian likuifaksi di daerah tersebut. Likuifaksi dapat terjadi karena adanya gempabumi yang menyebabkan tanah kehilangan kekuatan dan kekakuan. Analisis potensi likuifaksi dilakukan berdasarkan data SPT di Teluk Jakarta, meliputi tingkat kemungkinan terjadi likuifaksi dan faktor-faktor pemicunya. Berbagai metode analisis likuifaksi saling dibandingkan untuk mendapatkan faktor kestabilan terhadap likuifaksi ( ) sesuai dengan karakteristik tanahnya.
Dari hasil analisis tersebut, daerah penelitian memiliki 3 fasies, yaitu: fasies pasir lepas pantai, fasies lanau lepas pantai, dan fasies lempung lepas pantai. Area Teluk Jakarta memiliki tingkat kerentanan endapan permukaan terhadap likuifaksi sedang - tinggi dengan nilai sussceptibility rating factor SRF 12 – 35. Pada lapisan tanah yang bersifat non-plastic, likuifaksi lebih memungkinkan terjadi. Perbandingan cyclic resistance ratio (CRR) dengan cyclic stress ratio (CSR) memperlihatkan bahwa area Teluk Jakarta beresiko terjadi likuifaksi karena memiliki nilai tingkat keselamatan terhadap likuifaksi ( ) kurang dari 1. Teluk Jakarta memiliki nilai dari lateral spreading indexs terbesar 9,11 m dan nilai dari settlement 1-dimensi terbesar 0,88 m. Nilai aktivitas mineral lempung dan uji XRD memperlihatkan bahwa settlement terkait oleh adanya mineral smektit dan illit.