digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Angga Yoga Pranatan
PUBLIC Irwan Sofiyan

Sungai Sayung merupakam sungai pada area hilir yang bermuara pada pantai utara yang saat ini sedang di lakukan pembangunan strategis nasional berupa tanggul laut yang difungsikan sebagai jalan tol pada pesisir laut sepanjang + 8 km dari Sungai Banjir Kanal Timur sampai Sungai Sayung, dengan harapan area daratan terbebas dari banjir yang di akibatkan oleh pasang surut air laut atau dari curah hujan yang terjadi dari limpasan tanggul Sungai. Tanggul Sungai Sayung saat ini memiliki elevasi antara +1,3 m – + 2,3m (jarak 0 - + 3000m dari muara) dengan nilai pasang surut MSL: + 0.146m, MHWL: + 0.743m, HHWL + 1.32m dengan nilai run up gelombang + 0.4m dan penuruan muka tanah sebesar + 0.075 m/tahun mengakibatkan sering terjadi limpasan tanggul sungai. 2 permasalahan utama pada lokasi kajian yaitu, 1) elevasi muka air (dengan variable independen berupa landsubsiden, pasang surut air laut dan debit) dan 2) sedimentasi (dengan variabel independen debit dan gradasi sedimen) sehingga dari identifikasi permasalahan tersebut dilakukan 3 simulasi berupa, 1) analisa unsteady flow dengan batas hulu debit ektrem Q25 (306,74 m3/s) dan batas hilir nilai pasang surut + run up gelombang, 2) analisa quasi unsteady flow dengan batas hulu modifikasi debit harian data AWLR (Automatic Water Level Recorder) dan batas hilir nilai pasang surut + run up gelombang , 3) Analisa 2D kondisi 10th, 20th dan 50th mendatang dengan mempertimbangkan pasang air laut, penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut (+ 0.007 m/ tahun) dengan solusi yang berikan adalah pengendalian banjir dan sedimen jangka pendek 10th dengan pembangunan tanggul flat sheetpile concreate dan disarankan rutin melakukan pemeliharaan alur sungai setidaknya + 5 tahun sekali karena proses sedimentasi + 61.121 m3/tahun mengurangi kapasitas tampung Sungai Sayung sebesar 7.85% / tahun. Untuk pengendalian banjir dan sedimentasi jangka menegah 20th dan panjang 50th bisa dilakukan dengan pembangunan sistem polder atau disarankan dibangunnya bendung gerak untuk debit banjir rencana 306.74 m3/s dengan pelimpah samping menuju kolam retensi dengan volume + 4.851.514 m3 dilengkapi dengan pompa dengan kapasitas + 52.45 m3/s.