digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transformasi bisnis digital adalah penggunaan teknologi yang menciptakan model, proses, perangkat lunak, dan sistem bisnis baru untuk meningkatkan pendapatan, keunggulan kompetitif, dan efisiensi organisasi. Munculnya transformasi bisnis digital dipicu oleh perubahan pasar yang dinamis dan perubahan perilaku konsumen dalam penggunaan teknologi serta munculnya pandemi Coronavirus Disease 19 (Covid-19). Dampak dari faktor-faktor tersebut di atas mempengaruhi usaha menengah, dalam hal ini agensi kreatif. Untuk membantu agensi kreatif dalam mempertahankan bisnisnya, diperlukan panduan berupa kerangka kerja transformasi bisnis digital karena belum ada kerangka kerja yang dapat memberikan panduan terukur untuk transformasi bisnis digital di sektor tersebut. Perancangan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan Design Science Research Methodology (DSRM). Penelitian ini menghasilkan kerangka kerja transformasi bisnis digital dengan tahap pertama menganalisis kesiapan perubahan perusahaan, kemudian tahap kedua analisis keterlibatan dalam membentuk tim pengembangan transformasi bisnis digital, tahap ketiga modifikasi operasi menggunakan analisis kesenjangan, kemudian tahap keempat modifikasi organisasi untuk mendukung adaptasi terhadap perubahan yang dilakukan dan terakhir tahap kelima menghasilkan produk untuk mengukur perubahan transformasi bisnis digital perusahaan. Kerangka kerja yang telah dirancang kemudian dievaluasi dengan memvalidasi secara teoritis, menilai implementasi kerangka kerja, dan terakhir mengevaluasi penerimaan kerangka mengacu pada parameter tenaga kerja, proses dan teknologi oleh responden internal perusahaan. Hasil kuesioner pada aspek tenaga kerja menunjukkan 92% bahwa kerangka kerja membantu transformasi bisnis digital. Namun, ada persentase 8% yang menyatakan belum secara terukur meminimalisir dampak perubahan yang terjadi. Sedangkan pada aspek teknologi dinyatakan 100% telah mampu membantu membentuk tim pengembangan transformasi bisnis digital. Terakhir, hasil dari aspek proses dinyatakan 100% telah mampu menjelaskan dan membantu pencapaian indikator kinerja perusahaan.