digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Elsi Syavira Husin
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Elsi Syavira Husin
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Elsi Syavira Husin
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Elsi Syavira Husin
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Elsi Syavira Husin
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Elsi Syavira Husin
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Elsi Syavira Husin
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Elsi Syavira Husin
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Dunia saat ini sedang dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang sangat berkaitan dengan aspek sosial. Aspek sosial yang rentan menyebabkan Covid-19 masuk dan menyebabkan bencana pandemi Covid-19. Berdasarkan studi terkait, aspek kerentanan sosial yang rentan di suatu wilayah, berbanding lurus dengan jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi di wilayah tersebut. Kota Bandung merupakan kota dengan urutan ketiga tertinggi kasus Covid-19 terkonfirmasi di Provinsi Jawa Barat setelah Kota Bekasi dan Kota Depok, namun kedua kota tersebut memang berada dekat dengan episentrum pertama Covid-19 atau masuk ke dalam wilayah Jabodetabek. Ini membuat Kota Bandung menarik untuk dikaji aspek kerentanan sosialnya untuk menghasilkan rekomendasi penanganan pasca pandemi Covid-19. Untuk melakukan hal ini, dilakukan pengumpulan data sekunder dan analisis statistik deskriptif serta analisis preskripsi untuk mengolah data. Dari hasil analisis diketahui terdapat 9 indikator yang menyusun kerentanan sosial pada penelitian ini, dan didapatkan 3 kecamatan di Kota Bandung dengan kerentanan sosial tinggi. Dengan adanya 3 kecamatan yang mempunyai kerentanan sosial tinggi, diberikan rekomendasi penanganan pasca pandemi Covid-19 per indikatornya dengan mengacu pada aturan atau rencana yang berlaku. Namun, 3 kecamatan yang memiliki kerentanan sosial tinggi ini ternyata tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi di kecamatan tersebut pada saat pandemi Covid- 19 yang lalu, sehingga dibutuhkan kajian aspek kerentanan lainnya seperti kerentanan fisik, atau ekonomi dan juga lingkungan yang mempunyai kemungkinan hasil lebih signifikan dibandingkan dengan kajian kerentanan sosial ini.