COVER Osa Yuninda
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Osa Yuninda
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Osa Yuninda
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Osa Yuninda
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Osa Yuninda
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Osa Yuninda
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Osa Yuninda
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Sebagai daerah dengan tingkat seismisitas yang tinggi, Pulau Jawa seringkali
mengalami guncangan gempa dengan nilai magnitudo yang bervariasi. Data BNPB
menunjukkan frekuensi gempa sebanyak 173 kali dalam rentang tahun 2016-2021,
yang mengakibatkan dari kerusakan infrastruktur bahkan merenggut korban jiwa.
Bahaya yang serius dari gempa bumi ini tentunya perlu ditangani secara khusus.
Usaha untuk meminimalisir dampak dari bencana gempa bumi di masa mendatang
disebut mitigasi gempa bumi, yang salah satunya dilakukan melalui metode
geofisika. Analisis b-value merupakan sebuah pendekatan geofisika yang digunakan
untuk mengetahui tingkat kerapuhan batuan di wilayah tertentu. Penelitian ini
menghitung nilai b dan membuat fungsi bahaya seismik melalui pengolahan data
rekaman gempa dangkal di Pulau Jawa selama rentang tahun 1963-2016. Data yang
diambil dari katalog gempa Pusat Studi Gempa Bumi Nasional (PUSGEN) diolah
hingga menghasilkan nilai Magnitude of completeness (Mc) metode best
combination dan b-value dengan metode maximum likelihood estimation pada
perangkat lunak Zmap, dan metode PSHA untuk mendapatkan fungsi bahaya
seismik pada wilayah penelitian. Kemudian, dengan perangkat lunak yang sama
data nilai Mc dan nilai b diolah lebih lanjut sehingga dihasilkan kurva distribusi
frekuensi magnitudo, kurva temporal b-value, dan kurva variasi temporal Mc yang
merupakan informasi tingkat seismisitas Pulau Jawa pada rentang periode 53 tahun.
Informasi tersebut dapat berguna sebagai dasar bagi perencanaan usaha mitigasi
gempa bumi yang efektif, khususnya di Pulau Jawa. Berdasarkan metode maximum
likelihood estimation di dapatkan b-value sebesar 0.976 untuk wilayah perairan Jawa
Timur dan 1.07 untuk wilayah perairan Jawa Barat. Pola distribusi temporal Mc,
temporal b value dan fungsi bahaya seismik dapat memberikan informasi sebelum
terjadi gempa bumi dengan magnitudo cukup besar