COVER Raihan Jauhari Pratama
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Raihan Jauhari Pratama
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Raihan Jauhari Pratama
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Raihan Jauhari Pratama
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Raihan Jauhari Pratama
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Raihan Jauhari Pratama
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Raihan Jauhari Pratama
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia merupakan salah satu negara yang memanfaatkan perairan sebagai tempat
pemasangan kabel bawah laut. Dalam pemasangan kabel bawah laut, salah satu faktor yang
mempengaruhi yaitu kecepatan arus. Penelitian kali ini difokuskan pada analisis kestabilan
kabel bawah laut di Perairan Lhokseumawe – Medan dengan faktor lingkungan yang ditinjau
hanya kecepatan arus. Analisis kestabilan kabel bawah laut di Perairan Lhokseumawe –
Medan dilakukan dengan menghitung kestabilan arah lateral dan arah vertikal. Perhitungan
kestabilan arah vertikal diperoleh dengan membandingkan specific gravity (SG) kabel dan
air laut. Sedangkan untuk perhitungan kestabilan arah lateral diperoleh dengan menghitung
selisih gaya berat kabel dan gaya lingkungan yang bekerja. Penelitian ini menggunakan
model 2 dimensi Delft3D-Flow dengan simulasi yang dilakukan selama 12 bulan yaitu dari
September 2010 – Agustus 2011 dan langkah waktu 10 menit. Input yang digunakan yaitu
pasang surut dan angin.
Verifikasi elevasi hasil model memiliki nilai RMSE sebesar 0,164 meter dan nilai R2
sebesar 0,90. Sedangkan untuk verifikasi kecepatan arus arah u dan arah v hasil model
memiliki nilai RMSE 0,085 m/s untuk arah u dan 0,113 m/s untuk arah v serta nilai R2
sebesar 0,89 untuk arah u dan 0,90 untuk arah v. Ketiga hasil verifikasi tersebut
menunjukkan bahwa hasil model cukup baik dan dapat digunakan untuk perhitungan
kestabilan kabel. Kecepatan arus yang paling tinggi adalah pada musim barat (DJF) dengan
kecepatan sebesar 0,48 m/s sehingga musim barat adalah musim yang perlu lebih
diwaspadai. Gaya lift merupakan gaya yang lebih dominan dari gaya inersia dan drag.
Berdasarkan penelitian ini, kestabilan kabel arah vertikal berada dalam kondisi yang stabil
ditunjukkan nilai SG kabel sebesar 2,90 yang lebih besar dari SG air laut sebesar 1,02.
Kemudian untuk kestabilan arah lateral berada dalam kondisi stabil yang ditunjukkan dengan
nilai selisih gaya berat dan gaya lingkungan yang lebih dari 10% dengan nilai selisih yang
berkisar antara 28 – 90 %. Persentase selisih kestabilan kabel bawah laut arah lateral
meningkat seiring bertambahnya kedalaman, sehingga semakin dalam suatu perairan akan
semakin stabil.