digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Indira Anjanique
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Indira Anjanique.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Indira Anjanique.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Indira Anjanique.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Indira Anjanique.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Indira Anjanique.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Indira Anjanique.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Indira Anjanique
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Indira Anjanique.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Energi surya adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan di Indonesia untuk menghasilkan listrik menggunakan modul fotovoltaik. Salah satu strategi untuk menghemat lahan dan menambah pendinginan dalam pemanfaatan PLTS adalah dengan sistem PLTS terapung yang berada di atas air. Struktur compact adalah jenis struktur PLTS terapung dengan dua orientasi. Jenis ini berbeda dengan struktur konvensional yang hanya memiliki satu orientasi. Publikasi terkait struktur compact masih terbatas, mayoritas masih membahas distribusi tekanan angin tanpa mempertimbangkan pengaruh terhadap aspek ekonomi. Pada studi ini, struktur compact dibandingkan terhadap struktur konvensional berdasarkan produksi energi dan beban akibat lingkungan. Produksi energi didapat menggunakan aplikasi PVsyst. Beban akibat angin disimulasikan menggunakan ANSYS Fluent pada kecepatan angin danau dan laut yang divalidasi dengan hasil eksperimen lain. Beban akibat gelombang dan arus dihitung menggunakan persamaan analitik dengan koefisien empiris berdasarkan studi yang sudah ada. Aspek ekonomi dihitung menggunakan Levelized Cost of Energy (LCOE) pada empat variasi lokasi yaitu Waduk Samboja, Pantai Tanah Merah, Bendungan Tilong, dan Pantai Kelapa Tinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa PLTS terapung dengan jenis struktur compact dapat menghasilkan LCOE yang lebih rendah dibandingkan struktur konvensional dengan perbedaan Rp5,66/kWh untuk kemiringan panel surya 5? dan Rp9,49/kWh untuk kemiringan 10? pada laut yang berada dekat ekuator (Pantai Tanah Merah dan Pantai Kelapa Tinggi). Struktur compact dapat meminimalkan beban angin, tetapi dengan produksi daya yang lebih rendah akibat adanya dua orientasi yang berbeda.