Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Energi surya adalah sumber energi terbarukan yang semakin penting dan semakin banyak
diadopsi dengan berkembangnya masalah perubahan iklim di seluruh dunia. Panel surya
fotovoltaik (PV) memiliki karakteristik listrik nonlinier bergantung pencahayaan matahari,
suhu luar, dan faktor lainnya yang membuat pembangkitan energi surya yang efisien
menantang. Selain itu, panel surya tidak dapat membangkitkan energi pada malam hari.
Tantangan ini melatarbelakangi dikembangkannya teknologi seperti maximum power point
tracking (MPPT) untuk memaksimalkan pembangkitan daya secara dinamis; sistem baterai
untuk pemakaian energi surya yang dapat diandalkan seiring berubahnya kondisi pencahayaan
matahari; smart charging untuk pengisian baterai yang mumpuni, aman, dan baik untuk masa
pakai baterai berkepanjangan; dan jenis-jenis baterai baru seperti litium besi fosfat (LiFePO4)
yang memiliki masa pakai lebih lama dibandingkan litium ion (Li-ion) yang paling lazim
dipakai serta biaya lebih ekonomis.
Solar charger (SC) atau solar charge controller (SCC) berfungsi menerapkan teknologi seperti
MPPT, smart charging, dan bahkan internet of things (IoT) untuk memanfaatkan secara
maksimal energi dari panel surya ke baterai dalam satu perangkat. Cakupan makalah ini adalah
pengembangan subsistem charge controller, pengatur pengisian baterai, dari sebuah sistem
perangkat SC untuk baterai LiFePO4 dalam aplikasi residensial yang dilengkapi teknologi
MPPT dan IoT. Charge controller yang dikembangkan dilengkapi teknologi smart charging
berbasis constant current-constant voltage (CC/CV) untuk pengisian baterai yang andal dan
baik. Subsistem diterapkan dengan kombinasi hardware sensor dan pengkondisian sinyal serta
software dalam mikrokontroler ESP32 berbasis task dan state machine. Subsistem ini juga
bekerja sama dengan subsistem MPPT untuk pengaturan daya masuk dan dengan subsistem
antarmuka IoT untuk komunikasi data status perangkat menggunakan I2C.
Charge controller yang dikembangkan mampu bekerja mengisi baterai dengan perilaku
pengisian yang diharapkan. Charge controller mengisi baterai menggunakan daya dari panel
surya semaksimal mungkin, termasuk saat pengujian dengan simulasi panel surya
menggunakan catu daya DC variabel. Namun, terdapat sejumlah tantangan yang perlu
selanjutnya diselesaikan, misalnya integrasi antara subsistem, komunikasi dengan antarmuka
perangkat, dan cakupan pengujian yang terbatas. Subsistem telah diuji dalam mode pengisian
CV, namun perlu diuji lebih lanjut dalam mode CC dan MPPT.