Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan peningkatan jumlah sumberdaya
baru pada Area Bukit Konde serta belum adanya penelitian detail mengenai
karakteristik endapan laterit maupun batuan dasar di kedua area tersebut. Lokasi
penelitian seccara administrative terletak di Desa Sorowako, Kecamatan Nuha,
Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah penelitian merupakan
daerah Kontrak Karya Tambang Nikel PT. Vale Indonesia Tbk. Koordinat area
penelitian Bukit Konde berada pada 314.110-316.600mT dan 9.716.397-
9.718.497mU (UTM Zona 52 S) dengan luas daerah 5 km2.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan laterit dan batuan
dasar di area Bukit Konde. Data yang digunakan berupa DEM, data lapangan,
maupun data bor. Analisis DEM dan data lapangan digunakan untuk penentuan
topografi area penelitian. Analisis data lapangan bertujuan untuk membuat peta,
dan penampang geologi dari area penelitian. Analisa geostatistik pada data bor yang
terdiri dari data assay (dari 231 titik bor) dan deskripsi bor bertujuan untuk
menentukan karakteristik endapan laterit dan batuan dasar dari kedua area
penelitian.
Berdasarkan hasil analisis petrografi sayatan tipis, didapatkan jenis batuan dasar di
Area Bukit Konde berupa harzburgit dan dunit. Berdasarkan metode kriging pada
unsur nikel sampel bor batuan dasar di Area Bukit Konde persebaran batuan Dunit
terkonsentrasi di tengah lokasi penelitian sedangkan harzburgit mengitari area
penelitian. Metode Kriging dilakukan juga pada nilai RQD bor untuk menentukan
tingkat struktur area penelitian, ditemukan dominasi struktur berarah NW-SE yang
terpetakan pada peta geologi (terpengaruh oleh sesar matano) dan NE-SW yang
tidak terpetakan pada peta geologi.
Berdasarkan analisis diagram terner, Area Bukit Konde termasuk kedalam tipe
lateritisasi dry laterites dengan pengendapan silika. Pada Area Bukit Konde,
endapan laterit terbagi menjadi limonite, saprolite, dan Bedrock, yang menandakan
lateritisasi berjalan dengan baik. Berdasarkan topografi, Area Bukit Konde dibagi
menjadi 3 area, yaitu flat upland, hill slope, dan lowland basin. Zona bijih
ditemukan pada area flat upland pada saprolit dengan ketebalan yang tinggi,. Pada
hill slope zona bijih berada di saprolite (atas dan sedikit di bawah) ditemukan relatif
tipis. Lalu di area lowland basin zona bijih ditemukan di limonite dan saprolit
dengan ketebalan yang tinggi. Korelasi antara Ni dengan Co, Fe, MnO, dan Cr2O3
ditemukan pada flat upland berkorelasi positif kuat, pada hill slope berkorelasi
positif lemah, pada lowland basin berkorelasi positif sedang-kuat. Pola pengayaan unsur Nikel pada endapan laterit Bukit Konde dipengaruhi kuat
oleh litologi, pola struktur, dan topografi dimana litologi dunit, daerah dengan
pengaruh struktur yang tinggi, dan topografi dengan kemiringan lereng rendah
(landai) akan mempermudah pengayaan nikel pada endapan laterit.