COVER Sinta Kamalia
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sinta Kamalia
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sinta Kamalia
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sinta Kamalia
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sinta Kamalia
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sinta Kamalia
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sinta Kamalia
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Maraknya alih fungsi lahan dewasa ini menyebabkan ketersediaan lahan untuk
pertanian yang terus berkurang. Hal ini menyebabkan budidaya tanaman
konvensional menggunakan tanah cukup sulit karena membutuhkan ruang yang
besar. Hidroponik merupakan alternatif solusi yang baik untuk menjawab
permasalah tersebut. Dalam rangka menekan biaya operasional pada budidaya
hidroponik, dilakukan penelitian penanaman pakcoy menggunakan pupuk organik
cair (POC) sebagai komposisi larutan nutrisi hidroponik. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan pengaruh dari POC pada larutan nutrisi hidroponik terhadap
pertumbuhan tanaman pakcoy. Pakcoy ditanam di dua lokasi yakni ITB Jatinangor
dan ITB Ganesha. Pada kedua lokasi tersebut, pakcoy ditanam menggunakan sistem
hidroponik DFT dengan perlakuan nutrisi berupa (A) larutan nutrisi AB Mix 100%;
dan (B) larutan AB Mix dan POC (50:50). Tiap perlakuan memiliki 24 tanaman di
setiap lokasi. Pertumbuhan tanaman pakcoy yang diberikan POC di Jatinangor dan
Ganesha menghasilkan rata-rata tinggi taruk 3,894 cm dan 4,033 cm; jumlah daun
7,667 dan 13,958 helai; luas daun 6,55 cm2 dan 84,952 cm2; berat basah total 1,75
g dan 46,495 g; berat kering total 0,23 g dan 2,539 g; panjang akar 39,134 cm dan
14,182 cm; serta kandungan klorofil daun 1,723 mg/L dan 10,027 mg/L. Hasil
statistik menunjukkan bahwa penambahan POC (50:50) belum dapat memberikan
hasil sebaik tanaman dengan nutrisi AB Mix 100% secara statistik berdasarkan
seluruh parameter di Jatinangor dan sebagian besar parameter di Ganesha. Hal
tersebut dikarenakan kandungan unsur-unsur makro pada POC (N, P, dan K) lebih
rendah daripada kandungan unsur-unsur makro pada AB Mix. Dari penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa komposisi AB Mix dan POC (50:50) tidak menghasilkan
pertumbuhan pakcoy yang setara dengan nutrisi hidroponik menggunakan 100%
AB Mix.