digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ikram
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Pembangunan di daerah perkotaan dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai dampaknya, kota tersebut dapat menjadi penyebab banyaknya penduduk yang berdatangan untuk mencari pekerjaan dan bertempat tinggal. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan tempat tinggal, manusia cenderung menggunakan ruang yang tersisa sebagai tempat bermukim salah satunya bantaran/ tepian sungai dan badan sungai. Pada masa lalu sungai tole dijadikan sebagai tempat berlabuh kapal-kapal pedagang maupun masyarakat terdahulu ketika musim timur yang menyebabkan angin dan ombak besar di lautan. Perubahan tata guna lahan di bantaran sungai menyebabkan kurangnya area resapan air yang menyebabkan terjadinya bencana banjir, dan sedimentasi di badan sungai yang diakibatkan oleh banyaknya material tanah yang tergerus ketika curah hujan yang cukup tinggi. Dalam RTRW Kab. Morowali No. 7 tahun 2019, Sungai Tole masuk dalam rencana kawasan pengembangan potensi wisata perkotaan di Kota Bungku. Fasilitas rekreasi perkotaan yang terdapat di Kota Bungku berada di area pesisir pantai dan pegunungan mendorong keinginan dari masyarakat untuk memanfaatkan sungai Tole sebagai area rekreasi perkotaan yang baru. Oleh karena itu, diperlukan Perancangan Lanskap Riparian Sungai Tole di Kota Bungku, Kec. Bungku Tengah, Kab. Morowali dengan menerapkan konsep eco-culture yang tidak hanya sebagai sarana rekreasi tetapi juga meningkatkan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan sebagai ruang penyaluran pertunjukan budaya masayarakat Bungku. Pada perancangan ini menggunakan metode perancangan deskriptif dengan pendekatan konsep eco-culture. Metode ini merupakan paparan deskripsi sesuai kondisi eksisting perancangan disertai dengan literatur-literatur yang mendukung teori-teori yang dihadapi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode data primer melalui kegiatan observasi dan dokumentasi, dan data sekunder melalui studi literatur dan studi preseden. Studi kajian pustaka meliputi kajian definisi lanskap riparian/ tepi sungai, peraturan garis sempadan sungai di Indonesia, defisini pendekatan konsep eco-culture, definisi wisata eco-culture, dan studi preseden. Kegiatan observasi di area perancangan bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting dan karakteristik riparian sungai tole. Pengumpulan dan hasil analisis data dijabarkan ke dalam perancangan lanskap riparian sungai tole dengan penerapan konsep eco-culture. Hasil dari perancangan ini memiliki sasaran untuk memberikan informasi baru dan menjadi gagasan untuk pemerintah dalam merancang lanskap riparian sungai tole yang mampu menjawab isu permasalahan yang menjadi tujuan perancangan dengan menerapkan konsep eco-culture.