COVER Debora Tio Miranda
PUBLIC Yati Rochayati ABSTRAK Debora Tio Miranda
PUBLIC Yati Rochayati BAB 1 Debora Tio Miranda
PUBLIC Yati Rochayati BAB 2 Debora Tio Miranda
PUBLIC Yati Rochayati BAB 3 Debora Tio Miranda
PUBLIC Yati Rochayati BAB 4 Debora Tio Miranda
PUBLIC Yati Rochayati BAB 5 Debora Tio Miranda
PUBLIC Yati Rochayati PUSTAKA Debora Tio Miranda
PUBLIC Yati Rochayati
Terdapat 127 gunung api aktif di Indonesia yang tersebar dari wilayah timur hingga
wilayah barat. Salah satunya yaitu Gunung Papandayan yang terletak di Garut, Jawa
Barat. Gunung Papandayan merupakan gunung api tipe A karena memiliki riwayat
letusan pada tahun 1772. Erupsi besar terakhir terjadi pada tahun 2002 yang
mengakibatkan bencana. Oleh karena itu penelitian tentang gunungapi ini penting
dilakukan, salah satunya dengan memahami sebaran bawah permukannya yang
dapat diketahui melalui survei geofisika, salah satunya yaitu metode gravitasi atau
gaya berat. Metode ini menggunakan nilai percepatan gravitasi untuk mengetahui
struktur bawah permukaan bumi. Pada penelitian ini, pengukuran dilakukan dengan
menggunakan Gravimeter LaCoste & Romberg G-928 dengan 3 lintasan sebanyak
106 titik. Nilai bacaan percepatan gravitasi dapat dipengaruhi oleh lingkungan serta
kelelahan alat ukur. Adanya faktor-faktor tersebut membuat nilai percepatan yang
diperoleh harus dikoreksi. Dari koreksi-koreksi maka diperoleh nilai Complete
Bouger Anomaly (CBA). Nilai CBA berada pada rentang 1585 mGal hingga
1700 mGal. Kemudian dilakukan pemisahan anomali regional dan anomali
residual. Anomali residual yang dihasilkan selanjutnya akan dibuat slicing yang
berpotongan. Hasil slicing anomali residual yang diperoleh ini akan digunakan
untuk untuk mengetahui sebaran nilai densitas bawah permukaan. Berdasarkan
hasil pemodelan, dapat diinterpretasikan bahwa pada daerah penelitian terdapat
sebaran densitas rendah yaitu batuan sedimen yang merupakan endapan piroklastik
mengarah dari selatan ke utara berasal dari aktivitas letusan gunungapi. Sedangkan
densitas tinggi merupakan batuan beku membentuk cekungan yang merupakan
basement gunungapi Papandayan.