Sebagai salah satu elemen dasar kehidupan, karbon memegang peran penting bagi keberlangsungan makhluk hidup. Namun, jumlahnya yang berlebih membuat karbon justru menjadi ancaman bagi perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan. Emisi karbon yang semakin tinggi dari waktu ke waktu membuat siklus alami karbon terganggu, kadarnya tidak lagi dapat tertanggulangi oleh proses alami atau sekadar mengandalkan penyerapan dari vegetasi. Diperlukan pendekatan yang lebih efektif serta efisien dengan instalasi penangkapan karbon atau sejenisnya.
Di wilayah padat penduduk seperti Jakarta isu keterbatasan lahan dan tingkat mobilisasi tinggi pada akhirnya berdampak pada peningkatan emisi yang tak tertanggulangi. Di Jakarta Timur misalnya, dalam laporan kualitas udara Dinas Lingkungan Hidup pada 2021, tercatat bahwa terdapat 127 hari berkategori tidak sehat dalam setahun. Pada akhirnya persoalan karbon bukan hanya terkait lingkungan dan iklim, tetapi juga kesehatan, ekonomi, sosial, dan lainnya.
Meskipun demikian, atensi dan kesadaran publik terkait isu lingkungan serta kesehatan juga semakin meningkat dari waktu ke waktu. Menjadi penting bagi generasi muda saat ini untuk mengetahui bagaimana produk yang mereka konsumsi itu dihasilkan. Keterangan terkait bahan baku, skema produksi, bahkan proses distribusi menjadi konsiderasi penting bagi para konsumen untuk memastikan barang yang digunakan tidak mencemari. Keterlibatan generasi muda dalam kegiatan-kegiatan berbasis isu lingkungan pun semakin meningkat baik dalam skala lokal maupun nasional.
Proyek ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendekatan baru dalam penyelesaian persoalan karbon yang lebih berbasis pada keberlanjutan koheren. Perwujudan keberlanjutan dalam desain dipetakan melalui pendekatan hedonistic sustainability yang memungkinkan manusia beraktivitas secara optimal tetapi tetap bertanggung jawab terhadap lingkungan. Desain dikembangkan melalui kajian literatur, studi preseden, studi regulasi, observasi lapangan, dan analisis. Melalui tapak eksisting berupa depo KRL dengan operasional yang dipertahankan dan diadaptasi tanpa mengganggu keberlangsungannya, fungsi tambahan kemudian ditambahakan di level atasnya untuk youth center dan carbon hub.
Hasil dari studi dalam laporan ini menunjukkan bahwa pendekatan hedonistic sustainability dengan fokus pada manusia (people), lingkungan (planet), keuntungan (profit), dan kesenangan (pleasure) dapat memungkinkan eksplorasi arsitektur yang luas terutama terkait bagaimana mewujudkan keberlanjutan tanpa terlalu banyak pengorbanan. Visi ramah lingkungan yang dibawa oleh PT KAI sebagai pemilik dan pengelola tapak eksisting dapat terejawantahkah secara lebih lugas dalam pengimplementasian instalasi penangkapan karbon sebagai sumbangsih bagi perbaikan kualitas udara di wilayah sekitar. Di samping itu, fungsi youth center atau gelanggang remaja juga menjadi komplementer yang mendukung keberlangsungan upaya penyelamatan lingkungan melalui edukasi dan publikasi terkait karbon. Pengunjung yang umumnya generasi muda ini juga menjadi target pasar untuk produk-produk hasil pengolahan karbon. Hal tersebut didukung oleh kondisi kemasyarakatan di mana komunitas di sekitar cenderung kuat dan juga banyak terdapat instansi pendidikan. Aktivitas yang hidup di ruang-ruang publik pada akhirnya menjadikan siklus kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dapat terus berkelanjutan.