Mikroplastik sudah teridentifikasi berada di dalam air limpasan permukaan dari jalan.
Penyisihan mikroplastik pada air limpasan permukaan dari jalan dibutuhkan untuk
mengurangi dampak pencemaran mikroplastik pada badan air. Bioretensi merupakan
salah satu teknologi yang dapat menyisihkan mikroplastik pada air limpasan
permukaan dari jalan melalui mekanisme fisik filtrasi. Pengujian bioretensi di
laboratorium dilakukan untuk menentukan efisiensi, kinetika penyisihan, serta
pengaruh dari vegetasi, karakteristik mikroplastik, dan debit limpasan terhadap
penyisihan mikroplastik dengan bioretensi. Pengujian dilakukan menggunakan sampel
air limpasan permukaan artifisial yang dibuat berdasarkan hasil karakterisasi awal
mikroplastik. Karakterisasi awal mikroplastik secara visual dilakukan untuk
mengidentifikasi konsentrasi, ukuran, bentuk, dan warna mikroplastik pada sampel air
limpasan permukaan dari jalan bebas hambatan, jalan area komersial, dan jalan area
permukiman. Analisis mikroplastik diawali dengan pre-treatment yang terdiri dari
pemisahan densitas menggunakan ZnCl2 1,5 g/cm3
, pengayakan menggunakan
saringan nilon 25 µm, dan filtrasi menggunakan kertas filter GF/C 47 mm (pori-pori
1,2 µm). Identifikasi mikroplastik dilakukan dengan metode visual dan uji taktil.
Eksperimen penyisihan mikroplastik dilakukan menggunakan tiga kolom bioretensi.
Masing-masing kolom divariasikan berdasarkan keberadaan dan jenis vegetasi, yaitu
bioretensi dengan tanaman Vetivera zizanioides, bioretensi dengan tanaman Hibiscus
rosa-sinesis, dan bioretensi tanpa vegetasi sebagai kontrol. Debit pengoperasian
divariasikan berdasarkan kategori curah hujan menurut BMKG, yaitu hujan ringan,
hujan sedang, dan hujan lebat. Mikroplastik bentuk fragmen pada sampel artifisial
direpresentasikan oleh kikisan ban kendaraan. Data hasil eksperimen diolah untuk
menentukan efisiensi penyisihan mikroplastik pada masing-masing variasi. Analisis
statistik dilakukan untuk menentukan pengaruh variasi terhadap penyisihan
mikroplastik. Kinetika penyisihan mikroplastik di dalam bioretensi ditentukan
berdasarkan kinetika plug flow reactor dimana penyisihan dianalis berdasarkan diferensiasi jarak vertikalHasil karakterisasi menunjukkan konsentrasi mikroplastik dalam air limpasan
permukaan dari jalan yang bervariasi dalam rentang 61 – 474 partikel/L. Rata-rata
konsentrasi mikroplastik dari seluruh sampel yang dianalisis adalah sebesar 192,78 ±
132,72 partikel/L. Berdasarkan jenis jalan, rata-rata konsentrasi mikroplastik paling
tinggi ditemukan pada air limpasan permukaan dari jalan komersial, yaitu sebesar 256
± 173,22 partikel/L, sedangkan rata-rata konsentrasi mikroplastik paling rendah
terdapat pada air limpasan permukaan dari pemukiman, yaitu sebesar 142 ± 111,04
partikel/L. Distribusi ukuran partikel mikroplastik dalam sampel air limpasan
permukaan dari jalan dari seluruh sampel paling banyak terdapat pada rentang ukuran
paling kecil (25 – 125 µm) yaitu sebesar 155,67 partikel/L (86%), sedangkan distribusi
ukuran partikel mikroplastik paling kecil terdapat pada rentang ukuran paling besar
(1001 – 5000 µm) yaitu sebesar 5,94 partikel/L (3%). Bentuk mikroplastik yang
teridentifikasi di dalam air limpasan permukaan dari jalan adalah fragmen, fiber, dan
film. Bentuk mikroplastik yang dominan ditemukan pada seluruh sampel adalah
fragmen, yaitu sebanyak 154,72 partikel/L (80%), sedangkan bentuk mikroplastik yang
paling sedikit ditemukan adalah film, yaitu sebanyak 14 partikel/L (7%). Warna
mikroplastik yang teridentifikasi di dalam air limpasan permukaan adalah hitam,
oranye, hijau, biru, merah, merah muda, transparan, abu-abu, kuning, coklat, dan ungu.
Warna mikroplastik yang paling dominan ditemukan pada seluruh sampel adalah
warna hitam, dengan persentase rata-rata sebesar 73%, sedangkan warna mikroplastik
yang paling sedikit adalah abu-abu, dengan persentase rata-rata sebesar 0,1%.
Berdasarkan karakteristik yang teridentifikasi, mikroplastik di dalam air limpasan
permukaan dari jalan paling banyak bersumber dari kikisan ban kendaraan.
Hasil pengoperasian kolom bioretensi menunjukkan efisiensi penyisihan mikroplastik
sebesar 92,4% - 99,3%. Rata-rata efisiensi penyisihan mikroplastik dengan rentang
ukuran 126 – 4750 µm lebih besar dibandingkan rata-rata efisiensi mikroplastik dengan
rentang ukuran 25 – 125 µm. Hasil analisis statistik Mann Whitney Test menunjukkan
bahwa ukuran partikel mikroplastik berpengaruh signifikan terhadap efisiensi
penyisihannya (? = 5%). Berdasarkan variasi tanaman, rata-rata efisiensi penyisihan
mikroplastik paling besar terjadi pada bioretensi dengan tanaman Hibiscus rosasinesis, yaitu sebesar 97,6%, sedangkan efisiensi penyisihan paling rendah terjadi pada
bioretensi tanpa tanaman, yaitu sebesar 96,6%. Berdasarkan variasi debit, rata-rata
efisiensi penyisihan paling besar terjadi pada bioretensi dengan perlakuan debit tinggi,
yaitu sebesar 97,6%, sedangkan efisiensi penyisihan paling kecil terjadi pada perlakuan
debit rendah, yaitu sebesar 96,5%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa variasi
vegetasi dan debit tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi penyisihan
mikroplastik dengan menggunakan mikroplastik (? = 5%). Hasil analisis kinetika
penyisihan menunjukkan konstanta penyisihan bioretensi tanpa vegetasi, bioretensi
dengan Vetivera sp., dan bioretensi dengan Hibsicus sp. adalah sebesar 0,0327, 0,0356, dan 0,034.