Kebisingan gulir merupakan sumber utama kebisingan kereta. Penurunan
kebisingan gulir merupakan salah satu kunci dari kenyamanan berkendara kereta
api yang lebih baik. Penelitian ini merupakan suatu kebutuhan untuk menurunkan
kebisingan gulir yang terjadi pada kereta LRT Jabodebek. Mitigasi terhadap
kebisingan gulir dilakukan dengan mengembangkan model roda dengan penerapan
teknologi berupa peredam berlapis terbatas dan skema perforasi pada bagian web
roda. Penggunaan peredam memang sudah umum digunakan pada roda kereta
sebagai salah satu solusi mitigasi kebisingan gulir, namun penerapan skema
perforasi merupakan solusi yang jarang diimplementasikan karena berkaitan
dengan ketahanan lelah roda. Pada penelitian ini, kedua solusi penerapan mitigasi
kebisingan akan dieksplorasi dan dibandingkan dampaknya terhadap penurunan
kebisingan.
Metode penelitian dalam pengembangan model roda untuk memitigasi kebisingan
gulir dilakukan dengan berbasis simulasi solid 3D menggunakan metode elemen
hingga, melalui analisis pada domain frekuensi. Untuk memastikan metode yang
digunakan memiliki hasil yang valid, maka reka ulang penelitian terdahulu pada
roda UIC 920 akan dilakukan. Hasil reka ulang penelitian menunjukkan bahwa
metode solid 3D melalui analisis pada domain frekuensi dapat digunakan. Di sisi
lain, analisis kegagalan lelah pada skema perforasi juga dilakukan agar model yang
dikembangkan masih memiliki ketahanan lelah yang mencukupi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan peredam berlapis memberikan efek penurunan
kebisingan yang lebih baik dibandingkan skema perforasi. Model yang memberikan
penurunan daya radiasi suara paling baik adalah model dengan peredam berlapis
terbatas yang nilai frekuensi pribadinya disesuaikan dengan frekuensi pribadi roda.