Abstrak - Diya Aldin Wijanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Fenomena korosi yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan mekanik menjadi tantangan utama dalam menjaga pipeline integrity selama umur layannya. Oleh karena itu, model prediksi korosi yang realistis diperlukan agar dapat menunjang mitigasi kerugian akibat fenomena korosi. pipa bawah laut 12 ¾ inch telah didesain dengan tebal dinding 12.7 mm dengan lapisan 3LPP tanpa lapisan beton. Analisis Nonlinear FE dilakukan dengan melakukan analisis mechano-corrosion dengan interaksi tegangan pada model korosi empiris. Kapasitas bursting dan topografi korosi diperiksa setiap tahun selama masa umur layan 20 tahun. Studi parameter variasi tekanan operasional dilakukan untuk meninjau pengaruh pengaruh peningkatan tekanan terhadap kapasitas bursting. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa tekanan operasional memberikan pengaruh signifikan terhadap percepatan degradasi tebal pipa dan penurunan bursting pressure. Pada model korosi uniform, penurunan bursting pressure berkisar 26.92 hingga 29.65 MPa dengan rata-rata penurunan burst pressure 1.49%-1.95% per tahun. sementara model korosi acak menunjukkan penurunan 26,43 hingga 27,87 MPa dengan rata-rata 1,78%-2,04% per tahun. Model mechano-corrosion dengan tekanan operasional ekstrem menyebabkan penurunan burst pressure hingga 50% dari desain awal pada tahun ke-20, dengan rata-rata penurunan tahunan 3,91%-4,75%.