ABSTRAK Raihan Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Raihan Fauzan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Raihan Fauzan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Raihan Fauzan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Raihan Fauzan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Raihan Fauzan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Raihan Fauzan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Raihan Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Raihan Fauzan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Hampir 20% penduduk Indonesia menderita osteoporosis sehingga rentan terjadi patah tulang di tulang belakang dan 25% di antaranya mengalami kematian. Salah satu upaya pengobatannya adalah vertebroplasti atau penyuntikkan semen tulang PMMA (Polimetil Metakrilat) ke tulang belakang. Namun karena radiopasitasnya rendah, PMMA memerlukan filler radiopak dan salah satu yang paling umum digunakan adalah Zirkonium oksida karena diketahui dapat pula meningkatkan sifat mekanik PMMA.
Dalam penelitian ini dilakukan sintesis nano Zirkonium oksida dengan metode sol gel. Parameter yang divariasikan adalah pH yaitu 6, 9, dan 11, serta temperatur kalsinasi yaitu 700 oC dan 1000 oC. Dilakukan juga penambahan asam oleat yang diasumsikan dapat mencegah aglomerasi. Hasilnya diperoleh bahwa pH 11 menghasilkan ZrO2 paling banyak dengan yield 94.48%. Temperatur 1000 oC menghasilkan ZrO2 dengan ukuran kristalit lebih besar dan lebih kristalin. Masih terjadi aglomerasi sehingga penambahan asam oleat belum bisa dibilang efektif. Selanjutnya dipilih variasi pH 11 dan temperatur 1000 oC untuk dimasukkan ke dalam PMMA karena ukuran partikelnya paling kecil.
Penambahan ZrO2 berhasil meningkatkan radiopasitas PMMA, namun menurunkan kekuatan tariknya karena distribusi partikel yang tidak merata. Keberadaan ZrO2 juga mengurangi sifat hidrofilisitas PMMA sehingga menurunkan kemampuan penyerapan air.