digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800









2023_TS_PP_GRACE_SISSELA_MARPAUNG_LAMPIRAN.pdf
Terbatas  sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan

Pangandaran diketahui rawan akan bencana tsunami karena daerah ini terletak di zona subduksi antara lempeng samudera Indo-Australia dengan lempeng benua Eurasia. Disamping itu Kawasan Wisata Pantai Pangandaran merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Pangandaran (Rencana Induk Kepariwisataan Daerah Tahun 2018 – 2025). Lingkup wilayah penelitian ini mencakup Kawasan Pantai Pangandaran yaitu Pantai Barat, Pantai Timur, Kawasan Taman Wisata Cagar Alam, Kampoeng Tourist Pananjung, dan Central Seafood Tourist. Penelitian ini menggunakan 7 elemen resiliensi pariwisata yaitu Understanding risk, Business Operational, Disaster Preparedness and Mitigation Planning, Response and Recovery, Infrastructer Environment, Governance and Institutional. Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 90% dan toleransi kesalahan 10% sehingga diperoleh jumlah sampel atau responden sebanyak 70. Peneliti menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, Analisis PCA, dan Analisis IPA. Hasil analisis yang dilakukan pada pelaku industri pariwisata dengan hasil Kelompok Daya Tarik Wisata (DT) memiliki resiliensi yang tinggi sebesar 3.56, disusul dengan Himpunan Pramuwisata (KP) sebesar 3.51, Akomodasi Hotel (AKH) sebesar 3.12, Kelompok Usaha (KU) sebesar 2.82, dan Rumah Makan dan Café (RM_CF) memiliki resiliensi terkecil dengan nilai 2.79. Identifikasi kajian resiliensi industri pariwisata di Kawasan Pantai Pangandaran bahwa ditemukan pada Hasil Analisis Kesesuaian (IPA) sebanyak 3 atribut resiliensi dinyatakan rendah yaitu Mitigasi Bencana (DM1), Rencana Evakuasi (DM2), dan Stuktur Bangunan (E1). Meskipun rata-rata resiliensi industri pariwisata di Kawasan Pantai Pangandaran berada di kategori sedang, namun perlu kesadaran pelaku industri untuk meningkatkan ketangguhan tiap elemen resiliensi dalam mengurangi risiko bencana tsunami.