Jumlah timbulan sampah Kota Bandung yang dibawa ke TPA (Tempat Pemrosesan
Akhir) Sarimukti di atas 30% dari total timbulan yaitu 2.200 ton/hari yang melebihi
kapasitas awal direncanakan yaitu 1.200 ton/hari (Surya, 2020). Hal ini tidak sesuai
dengan Perpres No. 97/2017 yang menempatkan landfill sebagai hierarki terbawah
karena penguraian sampah membutuhkan waktu 30 – 50 tahun dan berpotensi
menjadi masalah lingkungan berupa pencemaran lindi, emisi gas landfill, dan
vektor penyakit (Sanphoti dkk., 2006). Inovasi bioreactor landfill adalah reaktor
dengan proses mikrobiologi yang mampu meningkatkan dekomposisi sampah
organik, laju konversi senyawa organik kompleks, efektivitas proses yang tidak
terjadi pada landfill konvensional, dan mencegah potensi dampak negatif landfill
ke makhluk hidup dan lingkungan (Warith, 2001). Bioreactor landfill dioperasikan
secara anaerobik selama 138 hari. Sampah yang berada dalam bioreactor landfill
menghasilkan lindi yang digunakan untuk resirkulasi. Resirkulasi lindi untuk
meningkatkan kondisi fisik, kimia, biologis, sehingga mempercepat biodegradasi
dan stabilisasi sampah. Laju biodegradasi ditinjau berdasarkan parameter lindi, gas,
dan settlement. Variasi resirkulasi lindi berturut - turut adalah 12% (R1), 6% (R2),
dan 0% (R3) dari volume reaktor. Resirkulasi lindi 12% (120 L/hari) pada R1
diduga meningkatkan laju biodegradasi ditandai dengan efisiensi pembilasan COD
lebih signifikan yaitu 85,82% dibandingkan dengan R2 (60L/hari) yaitu 77,87%.
Hal ini juga didukung dengan persentase settlement (penurunan permukaan
sampah) R1 yang terukur yaitu 16,61%, dibandingkan dengan R2 yaitu 9,13%, dan
R3 yaitu 4,02%. Namun, produksi gas metana (CH4) pada R2 memiliki rata – rata
0,034 L/hari lebih tinggi jika dibandingkan R1 yaitu 0,027 L/hari. Hal ini diduga
adanya inhibitor berupa O2 disebabkan volume injeksi proses resirkulasi lindi pada
R1 lebih tinggi. Selain itu juga diduga gas sulit dilepaskan ke atmosfer karena
kondisi sampah semakin jenuh yang ditunjukkan pada permeabilitas vertikal. Uji
MANOVA dengan Minitab untuk mengidentifikasi pengaruh resirkulasi lindi
terhadap laju biodegradasi (parameter COD dan metana) dan settlement. Hasil
menyatakan ada pengaruh volume resirkulasi lindi terhadap laju biodegradasi
(parameter gas metana dan COD) dan settlement.