digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2000 TS PP AGUS SLAMET 1-cover.pdf

File tidak tersedia

2000 TS PP AGUS SLAMET 1-bab1.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP AGUS SLAMET 1-bab2.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP AGUS SLAMET 1-bab3.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP AGUS SLAMET 1-bab4.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP AGUS SLAMET 1-bab5.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP AGUS SLAMET 1-pustaka-A.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP AGUS SLAMET 1-pustaka-B.pdf
File tidak tersedia

Abstrak : Untuk mengatasi kelemahan refrigeran hidrokarbon yang mudah terbakar maka dikembangkan campuran refrigeran hidrokarbon dengan LFS (Lower flammabilitySuppresant) yang diharapkan mempunyai nilai batas penyalaan bawah (LEL) lebih tinggi, dan nilai batas penyalaan atas (UEI) lebih rendah dibandingkan dengan refrigeran hidrokarbon murni. Pengujian pembakaran terhadap campuran refrigeran hidrokarbon murni (Hycool HCR12) dan campuran refrigeran hidrokarbon dengan LFS (HCR12+LFs) dilakukan di dalam silinder pembakaran pada proses volume konstan dengan sistem penyalaan percikan api dari busi. Reaksi pembakaran terjadi diindikasikan dengan adanya lonjakan temperatur dan tekanan di dalam silinder yang mampu direspon oleh termokopel dan transduser tekanan.Pengujian dilakukan pada masing-masing komposisi sampel uji mulai 2% volume sampai 10% volume refrigeran. Data hasil pengujian menunjukan adanya penikatan LEL dan penurunan UEL pada refrigeran hidrokarbon HCR+ bila dibandingkan dengan HCR12. Pendekatan teoritik untuk mempridiksikan nilai batas penyalaan dilakukan menurut hukum Le Chatelier dan berdasarkan kecepatan nyala (flame speed) dengan teori Spalding. Hasil perhitungan teoritik cukup mendekati dengan data hash pengujian .Jika mengacu pada data hash pengujian ,analisis kecepatan nyala dengan teori Spalding juga lebih mendekati untuk mempridiksi nilai batas penyalaan campuran refrigeran hidrokarbon dengan zat yang tidak terbakar(LFS).