TS-TK- Irna Rosmayanti 23020024-1-COCER.pdf
EMBARGO 2027-05-22
EMBARGO 2027-05-22
BAB 1 Irna Rosmayanti
EMBARGO 2027-05-22
EMBARGO 2027-05-22
BAB 2 Irna Rosmayanti
EMBARGO 2027-05-22
EMBARGO 2027-05-22
BAB 3 Irna Rosmayanti
EMBARGO 2027-05-22
EMBARGO 2027-05-22
BAB 4 Irna Rosmayanti
EMBARGO 2027-05-22
EMBARGO 2027-05-22
BAB 5 Irna Rosmayanti
EMBARGO 2027-05-22
EMBARGO 2027-05-22
Sebagai negara produsen padi terbesar ke-3 di dunia, Indonesia memiliki cadangan
biomassa berupa sekam padi yang melimpah. Pada tahun 2020, jumlah sekam padi
di Indonesia mencapai 16 juta ton dan pemanfaatannya belum optimal. Pembakaran
sekam padi pada temperatur 500-700 oC menghasilkan 25-30% abu sekam padi
dengan kandungan silika amorf hingga 90%. Abu sekam padi berpotensi sebagai
prekursor geopolimer untuk diaplikasikan sebagai adsorben zat warna terutama zat
warna sintetis yang terdapat pada limbah industri tekstil dan batik, seperti
Rhodamine B dan Indigo Carmine yang bersifat toksik.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan sintesis geopolimer dari abu biomassa
berupa abu sekam padi dan mengevaluasi uji kinerjanya sebagai adsorben zat
warna. Sintesis geopolimer dilakukan menggunakan rancangan percobaan faktorial
penuh 23 dengan replikasi tempuhan titik tengah sebanyak tiga kali untuk
mempelajari pengaruh faktor rasio Si/Al prekursor geopolimer (2,5; 3; 3,5), rasio
Na2SiO3/NaOH (2,0; 2,5; 3,0), dan konsentrasi bahan pembentuk pori H2O2 (0,3;
0,6; 0,9) %-berat, terhadap kemampuan adsorpsi geopolimer. Karakterisasi produk
geopolimer dilakukan melalui identifikasi fasa mineral, gugus fungsi dan morfologi
pori. Pengukuran kinerja geopolimer sebagai adsorben dilakukan melalui adsorpsi
zat warna pada waktu kontak 24 jam untuk menentukan kinetika dan isoterm
adsorpsi.
Pembuatan geopolimer dari abu biomassa sebagai adsorben menghasilkan bulir
geopolimer dengan diameter 3-5 mm yang memiliki gugus fungsi utama Si-O-Si
dan Si-O-Al. Terbentuknya fasa amorf dan keberadaan pori terbuka pada
geopolimer mengindikasikan bahwa geopolimer berpotensi untuk digunakan
sebagai adsorben. Geopolimer lebih efisien dalam menghilangkan zat warna Indigo
Carmine dibandingkan Rhodamine B, dengan efisiensi penghilangan Indigo
Carmine mencapai 94,8%. Pada penelitian ini, adsorpsi zat warna oleh geopolimer
dipengaruhi oleh faktor komposisi berupa rasio Si/Al dan rasio Na2SiO3/NaOH.
Kinetika adsorpsi zat warna Indigo Carmine oleh geopolimer mengikuti model
kinetika semu orde dua dengan k2=100,83 g.mg-1.menit-1. Isoterm adsorpsi zat
warna Indigo Carmine oleh geopolimer sesuai dengan isoterm Langmuir dengan
kapasitas adsorpsi maksimum 12,43 mg/g.