digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan Kapukat merupakan lapangan penghasil Gas milik PT Minyak Jawa Indonesia (PT MJI) yang sudah memiliki kerja sama jual beli gas dengan PT Powerful Energy Indonesia (PT PEI) dengan target rata-rata peroduksi yang diharapkan sebesar 2.8 MMSCFD. Satu-satunya sumur penghasil gas pada lapangam tersebut yaitu Sumur KPK-2 mengalami penurunan produksi dan akhirnya berhenti produksi karena terkendala masalah mekanikal. Focus Group Discussion sudah dilaksanakan untuk mengidentifikasi masalah, mencari solusi terbaik untuk menghidupkan kembali sumur KPK-2 agar dapat kembali berproduksi sesuai target yang sudah di tetapkan di dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang telah disepakati. Analisa masalah menggunakan metode Kepner-Tregoe telah dilakukan dan dibahas di dalam focus group discussion yang melibatkan Subject Matter Expert (SMEs) terdiri dari lintas fungsi, dimana ada tiga penyebab utama masalah yang terjadi pada lapangan Kapukat uaitu, tidak adanya program workover atau well service yang di rencanakan pada tahun 2022, terjadinya natural reservoir decline serta perubahan organisasi secara massive pada pertengahan 2021 secara tidak langsung mempengaruhi operasional dan rencana pengembangan lapangan karena adanya handover yang kurang baik. Pada pertengahan tahun 2022 sudah dilakukan inisiasi untuk melakukan pekerjaan workover pada sumur KPK-2 yang bertujuan utnuk menhidupkan kembali produksi gas dari sumur tersebut. Dari hasil diskusi tersebut memunculkan tiga buah scenario workover. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk membantu memilih scenario terbaik dari tiga opsi pekerjaan workover yang akan dilakukan pada sumur KPK-2. Kriteria penilaian amsing-masing skenario meliputi aspek Biaya, Keuntungan yang diharapkan, Tata waktu, Operational dan keamanan. Berdasarkan hasil Analisa menggunakan metode AHP tadi didapakan hasil bahwa scenario kedua menjadi opsi terbaik dengan capaian point sebesar 57.8%. Dimana di dalam scenario ini pekerjaan workover yang di usulkan adalah untuk memproduksikan Gas dari kedua lapisan potensi baru maupun eksisting secara bersamaan.