ABSTRAK SUBAMBANG A 22005030.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi COVER SUBAMBANG A 22005030.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 SUBAMBANG A 22005030.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 SUBAMBANG A 22005030.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 SUBAMBANG A 22005030.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 SUBAMBANG A 22005030.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 SUBAMBANG A 22005030.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 6 SUBAMBANG A 22005030.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Subambang Anggoro
PUBLIC Dedi Rosadi LAMPIRAN SUBAMBANG A 22005030.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Data seismik 3D resolusi tinggi yang telah ada sejak tahun 2003 belum
dimanfaatkan secara optimum untuk melakukan karakterisasi reservoir guna
memenuhi kebutuhan pengembangan lapangan Kotabatak yang semakin
kompleks. Integrasi data seismik 3D hasil inversi telah dilakukan dalam
pemodelan geologi secara geostatistik dengan teknik collocated cokriging pada
data sifat reservoir di lapangan ini dan berhasil memberikan model geologi 3D
baru yang lebih konprehensif.
Dalam penelitian ini, korelasi antara data sifat reservoir dengan data seismik hasil
inversi telah dilakukan dengan plot silang menggunakan data sintetiknya. Hasil
inversi juga menunjukkan perbaikan pada resolusi vertikal data seismik sehingga
top dan bottom lapisan batupasir yang menjadi objek penelitian dapat
didefinisikan dengan baik. Maka grid stratigrafi (SGRID) 3D yang dibangun juga
menjadi lebih sesuai dengan data seismiknya.
Integrasi seismik ke dalam pemodelan secara lebih dini telah dilakukan sejak
pemodelan parameter indikator biner fasies litologi, dengan memanfaatkan trend
data Vp/Vs, yang mana teknik ini sangat jarang digunakan untuk melakukan
simulasi parameter indikator. Hal ini dilakukan dengan meng-aplikasikan
proporsi masing-masing parameter indikator data sekunder pada simulasi
parameter indikator fasies litologinya. Selanjutnya variogram sifat reservoir yang
lain dibuat dalam kerangka fasies litologi tersebut. Pemodelan geostatistik dengan
teknik collocated cokriging dilakukan dengan data sekunder yang berbeda untuk
masing-masing sifat reservoir, tergantung pada koefisien korelasi yang paling
tinggi pada korelasi plot silang. Data porositas disimulasikan dengan data
sekunder LamdahRho, sedangkan data saturasi disimulasikan menggunakan data
sekunder Poisson’s ratio. Koefisien korelasi dari plot silang sebagai salah satu
input data, sebelumnya telah disesuaikan karena perbedaan data seismik yang
dipakai dalam korelasi plot silang dan dalam pemodelan sebenarnya. Teknik
pengurangan ini memberikan hasil yang optimum dengan derajat kesalahan yang
dapat diterima. Validasi dilakukan menggunakan 21 sumur baru untuk
memberikan efek kepercayaan yang tinggi pada teknik ini. Hasilnya 81% dari
v
jumlah sumur validasi cocok dengan model baru dengan tingkat kesalahan ratarata
14% untuk rata-rata data porositas dan 12% untuk rata-rata data saturasi.
Integrasi seismik 3D dalam pemodelan secara geostatistik dengan teknik
collocated cokriging menghasilkan model geologi baru yang lebih konprehensif.
Integrasi dengan penelitian sebelumnya menghasilkan interpretasi fenomena
geologi bawah permukaan yang lebih jelas dan realistis.