Bisnis travel mengalami kerugian yang sangat besar akibat pandemi Covid-19 saat ini. Meskipun saat ini diperbolehkan perjalanan, beberapa syarat harus dipenuhi untuk melakukan perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri. Oleh karena itu, PT. Safara’al Tour & Travel harus membuat strategi-strategi baru terutama pemasaran untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat tentang cara baru dalam melakukan perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri dengan kondisi saat ini. Perusahaan harus memikirkan bagaimana mereka dapat mengatasi kondisi saat ini. Seperti diketahui, sebagian besar pendapatan yang diperoleh perusahaan berasal dari kontrak kerja sama yang telah terjalin. Namun, kontrak tersebut tidak terlalu berarti karena situasi saat ini. Untuk itu, perusahaan harus mencari target pasar lain agar perusahaan dapat terus berjalan. Maka, membuat strategi pemasaran adalah hal yang paling penting untuk tersebut. Untuk meningkatkan penjualan perusahaan, PT. Safara’al Tour & Travel harus memikirkan strategi bisnis pemasarannya yang baru disesuaikan dengan kondisi saat ini, sehingga perusahaan dapat tetap bertahan sampai situasi benar-benar pulih.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi bisnis dan model bisnis yang sesuai untuk PT. Safara’al Tour & Travel. Penulis menggunakan analisis SWOT untuk mengukur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang akan datang kepada perusahaan dari luar (Analisis PESTEL, Analisis Five Porter’s Forces, Analasis Kompetitor dan Analisis Pelanggan). Selanjutnya, dari internal bisnis (Business Model Canvas, STP dan Bauran Pemasaran 7P) yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah dilakukan analisis, peneliti menyimpulkan bahwa hasil penelitian adalah perusahaan perlu memperbaiki beberapa strategi, seperti perusahaan membutuhkan perbaikan teknologi dan mendapatkan pelanggan baru. Selain itu, peneliti menggunakan matriks TOWS untuk mengklasifikasikan strategi perusahaan, dengan memodifikasi STP dan membuat strategi baru dari bauran pemasaran 7P sebagai upaya meningkatkan kinerja perusahaan. Setelah itu, perusahaan perlu menciptakan komunikasi pemasaran terintegrasi digital sebagai pengembangan berkelanjutan perusahaan. Tidak hanya itu, perusahaan juga perlu menetapkan target jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang untuk beberapa periode ke depan.