digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di Aceh, terdapat singkapan batuan dasar berumur Pra-Tersier yang memiliki rekahan alami. Fenomena ini dapat digunakan untuk memahami karakteristik rekahan yang terbentuk pada suatu batuan dasar, sehingga dapat diaplikasikan pada pemodelan reservoir rekahan. Studi karakteristik rekahan alami dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi serta faktor yang mengakibatkan terbentuknya suatu arah umum rekahan, intensitas dan densitas rekahan, pola fraktal rekahan, serta nilai porositas dan permeabilitas rekahan alami. Data penelitian dihimpun dengan melakukan pemetaan lapangan serta analisis linear scanline dan window scanline. Daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan batuan dan tiga satuan geomofologi. Satuan batuan di daerah penelitian terdiri dari Satuan Andesit, Satuan Batupasir, Satuan Granodiorit, dan Satuan Aluvial, sedangkan untuk satuan geomorfologi terdiri dari Satuan Perbukitan Sesar, Satuan Perbukitan Intrusi dan Satuan Dataran Aluvial. Hasil analisis linear scanline dan window scanline menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis rekahan yang ditemukan pada daerah penelitian yaitu rekahan gerus, kekar, dan urat. Secara umum rekahan gerus ditemukan dengan orientasi umum timur laut – barat daya dan barat laut – tenggara, sedangkan kekar dan urat ditemukan dengan orientasi umum barat laut – tenggara. Perbedaan orientasi dibentuk oleh minimal dua kali proses deformasi yaitu proses kolisi Busur Woyla dengan Blok Sumatra Barat yang membentuk rekahan gerus dan proses pergerakan sebagian Busur Woyla yang membentuk kekar dan urat. Nilai densitas rekahan pada daerah penelitian berkisar pada 18-123/m2, sedangkan nilai intensias rekahan berkisar pada 4-36/m. Perbedaan nilai intensitas dan densitas rekahan dipengaruhi oleh faktor perbedaan perbedaan ukuran butiran mineral dan umur batuan. Semakin kecil nilai spasi semakin tinggi nilai intensitas rekahan. Nilai dimensi fraktal pada data panjang dan lebar bukaan rekahan berkisar pada 1,2 – 2,79. Terdapat perbedaan dengan nilai teori yang diakibatkan oleh banyaknya rekahan berukuran kecil akibat dari proses fragmentasi rekahan. Nilai porositas rekahan berada pada rentangg 0,25 - 1,62 dan permeabilitas 0,82 – 22,72. Pada Satuan Batupasir nilai permeabilitas cukup tinggi akibat matriks yang bersifat karbonatan.