Tingkat kolesterol yang tinggi dapat mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya.
Pada penelitian kali ini dibuat biosensor berbasis cerium asam benzena-1,3,5-
trikarboksilat (CeBTC) yang merupakan rangka logam organik (MOF). MOF
sendiri memiliki keunggulan sebagai pembawa enzim dan juga katalis. Sifat cerium
yang memiliki dua keadaan oksidasi yaitu: Ce3+ dan Ce4+, membuatnya memiliki
sifat haloperoksida yang dapat digunakan sebagai biosensor. Sifat ini yang
membuat MOF berbasis cerium digunakan untuk mendeteksi tingkat kolesterol
dengan metode colorimetri. Dilakukan karakterisasi SEM, XRD dan FTIR untuk
mengkonfirmasi hasil sintesis senyawa. Senyawa MOF juga diberikan pengotor
berupa logam Nikel (Ni) ataupun seng (Zn) untuk meninjau performa sifat
haloperoksidanya. Tingkat absorbansi dibandingkan untuk menghitung pita energi.
Senyawa CeO2 dan CeO2-x juga disimulasikan dengan perangkat lunak Vienna Ab
Initio Simulation Package (VASP). Simulasi ini didasarkan padan prinsip teori
fungsional kerapatan dan prinsip pertama. Simulasi bertujuan untuk mengetahui
struktur elektronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian MOF yang
diberi pengotor mengalami peningkatan performa absorbansi. Hal ini disebabkan
akan perubahan pita energi material tersebut. Enzim kolesterol oksidasi juga akan
diimmobilisasi pada material cerium MOF untuk mendeteksi tingkat kolesterol
pada sampel biologis dengan metode colorimetri.