Kebutuhan BBM Indonesia sebagai sumber energi hingga 2060 memperluas opsi
eksplorasi migas pada reservoir rekahan alami. Batuan dasar yang tersingkap luas
di daerah Muaracuban Utara, Jambi, dapat digunakan sebagai model analog untuk
memahami karakteristik rekahan pada batuan dasar di cekungan sekitarnya.
Penelitian ini menggunakan metode linear scanline dan window scanline pada 25
titik scanline, dengan total panjang scanline 49,15 m dan total luas window 24,325
m2. Sejumlah 3.135 data rekahan didapatkan dari hasil scanline pada litologi granit,
andesit, sabak, hornfels, dan andesit porfir, yang dikelompokan menjadi: 1.262
rekahan gerus berorientasi N-S dan NE-SW; 1.862 rekahan terbuka berorientasi
NNE-SSW, E-W, dan NW-SE; serta 11 urat berorientasi WNW-ESE hingga NWSE.
Nilai intensitas rekahan pada daerah penelitian berkisar antara 8 – 108 m-1 pada
batuan beku dan 9 – 55 m-1 pada batuan metamorf. Nilai densitas rekahan pada
daerah penelitian berkisar antara 47 – 832 m-2 pada batuan beku dan 37 – 478 m-2
pada batuan metamorf. Intensitas dan densitas rekahan dipengaruhi oleh tegasan
lokal, jarak terhadap sesar, posisi struktural batuan, variasi litologi, ukuran butir,
serta sejarah deformasi batuan.
Sesar Batang Rengai dengan panjang 9,88 km memotong litologi granit dan sabak
dengan orientasi NE-SW, memiliki lebar FDZ sebesar 167,7 m pada granit dan
>231,87 m pada sabak di masing-masing blok. Sesar Pondok Atap Seng pada granit
dengan panjang 469 m dan orientasi NE-SW memiliki lebar FDZ 2,7 m pada
masing-masing blok, sedangkan Sesar Minor BR-1.1A dengan panjang 3,54 m dan
orientasi NNW-SSE memiliki lebar FDZ 61 cm pada blok hangingwall dan 6,2 cm
pada blok footwall. Panjang sesar terhadap lebar FDZ-nya terdistribusi secara
power-law dengan persamaan y = 0,0137x0,9752 dan R2 = 0,97. Atribut rekahan
(spasi, panjang, dan lebar bukaan) bersifat fraktal dan terdistribusi secara powerlaw
dengan nilai rentang dimensi fraktal (D) 0,8 – 1,22 untuk spasi, 1,46 – 2,7 untuk
lebar bukaan, dan 1,17 – 1,54 untuk panjang rekahan. Spasi rekahan terhadap
intensitas linear terdistribusi secara power-law dengan dimensi fraktal (D) 0,92 –
1,07. Nilai porositas rekahan dengan Metode Cubes berkisar antara 0,01 – 0,08%,
sedangkan nilai permeabilitas rekahan berkisar antara 2,01 – 14,01 darcy dengan
Metode Matchsticks dan 2,68 – 18,69 darcy dengan Metode Cubes.