SodaPDF-watermarked-23219023 Khaireza Hadi.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi COVER Khaireza Hadi
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi BAB 1 Khaireza Hadi
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi BAB 2 Khaireza Hadi
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi BAB 3 Khaireza Hadi
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi BAB 4 Khaireza Hadi
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi BAB 5 Khaireza Hadi
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi PUSTAKA Khaireza Hadi
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi
Kondisi panas pada sebuah komponen maupun dalam sistem mempengaruhi
lifetime dari komponen tersebut yang kemudian akan mempengaruhi keseluruhan
sistem. Pada sistem motor BLDC 120 kW ini akan disimulasikan secara model 3
dimensi (3D) yang terbagi dalam 2 subsistem yaitu motor BLDC 120kW dan IGBT
Infineon tipe FF1400R12IP4. Ada 3 jenis simulasi yang dilakukan pada setiap
model, yaitu daya penuh, daya berubah dan temperatur awal 423,15 K. Model
motor BLDC 120 kW menggunakan 1 slot pada stator dengan pendinginan air dan
1 kutub magnet di rotor. Dimana winding stator menjadi sumber panas, dengan nilai
daya maksimal yang dimasukkan adalah 1?9 dari rating daya. sedangkan pada
IGBT dapat dimodelkan dengan 3 buah IGBT yang tersusun pada plat
pendinginnya. Sehingga IGBT tersebut akan menjadi sumber panas dengan nilai
daya maksimal yang dimasukkan pada sistem berdasarkan daya disipasi adalah
7650 W. Simulasi dilaksanakan dengan nilai waktu t =1800s untuk IGBT dan motor
BLDC, tapi t = 3600s untuk radiator. Simulasi dilakukan secara dalam jaringan
dengan memanfaatkan SimScale, sehingga dihasilkan perubahan panas yang terjadi
pada setiap komponen pendukung pada sistem. Kondisi akhir setelah 3 jenis
simulasi secara berurutan pada motor BLDC akan menghasilkan temperatur akhir
pada face1333 dari winding stator adalah 371.82 °K, 316 °K dan 420.68 °K, dan
pada face1602 dari IGBT adalah 353.63 °K, 313.34 °K dan 382.66 °K. Pada
radiator setelah simulasi tersebut didapatkan nilai temperatur pada face635 pada
nilai 292.95 °K.