Abstrak - Raul Putra Karnatrisna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Raul Putra Karnatrisna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Raul Putra Karnatrisna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Raul Putra Karnatrisna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Raul Putra Karnatrisna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Raul Putra Karnatrisna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Raul Putra Karnatrisna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Raul Putra Karnatrisna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Raul Putra Karnatrisna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Sekitar 16,65% dan 7,18% dari total pembangkitan listrik di Indonesia dipasok dari PLTGU dan PLTG yang menggunakan gas alam sebagai bahan bakar utama. Sebagian gas alam ini disimpan pada fasilitas penyimpanan dalam bentuk CNG untuk penggunaan beban puncak. Penurunan tekanan gas alam dari 250 menjadi 20 bar menyebabkan kondensasi sebagian fraksi yang perlu diuapkan sebelum masuk ke ruang bakar untuk menjaga keamanan dan efisiensi operasi turbin gas. Oleh karena itu, digunakan evaporator dengan tipe shell and tube dengan air pemanas sebagai fluida kerja untuk menguapkan kondensat gas alam ini. Akan tetapi, penukar kalor ini dapat mengalami degradasi performa seiring masa operasinya yang menyebabkan penguapan kondensat terjadi secara tidak sempurna.
Penelitian ini menunjukkan bahwa evaporator mengalami penurunan performa yang cukup signifikan dari kondisi desain akibat akumulasi fouling factor. Studi parametrik dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh nilai fouling factor, temperatur masuk air pemanas, dan laju alir massa air pemanas terhadap laju alir kondensat, temperatur keluar gas alam, LMTD, koefisien transfer panas keseluruhan, dan kapasitas transfer panas penukar kalor. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh nilai fouling factor yang sangat signifikan terhadap performa penukar kalor sehingga pembersihan rutin penukar kalor sangat disarankan. Selain itu, variasi temperatur dan laju alir air pemanas menghasilkan tren peningkatan performa yang positif pada berbagai kondisi fouling, termasuk pembersihan mekanis dan kimiawi.