digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini dilakukan pada Lapangan Mutiara yang terletak di Cekungan Kutai Bawah, Kalimantan Timur. Stratigrafi Lapangan Mutiara disusun oleh Kelompok Balikpapan dan Kelompok Kampungbaru yang berumur Miosen Tengah hingga Pliosen. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan kedalaman puncak overpressure, mengestimasi nilai tekanan pori, menentukan mekanisme pembentuk overpressure, dan menganalisis hubungan antara geologi daerah penelitian dengan keterdapatan overpressure. Pengolahan data dilakukan pada lima belas sumur (MUT-1, MUT-2, MUT-4, MUT-5, MUT-6, MUT-8, MUT-10, MUT-11, MUT-12, MUT-14, MUT-18, MUT-21, MUT-23, MUT-25, dan MUT-36) dengan menggunakan data berupa log tali kawat, laporan pengeboran, data temperatur, dan data uji tekanan. Kondisi geologi daerah penelitian menjadi bahan acuan dalam estimasi tekanan pori yang dilakukan. Hasil analisis data sumur menunjukkan bahwa tekanan pori di Lapangan Mutiara terdiri dari tiga kondisi, yaitu kondisi tekanan hidrostatik, overpressure dengan mekanisme non-loading dan overpressure dengan mekanisme proses minor. Sepuluh dari lima belas sumur yang dianalisis menembus zona overpressure. Zona overpressure di Lapangan Mutiara ditemukan pada interval Kelompok Balikpapan. Puncak overpressure dengan mekanisme non-loading berada pada kedalaman 1897,7 – 2503,9 m dengan nilai tekanan pori 2795,7 – 6969,2 psi. Sementara itu, titik kedalaman overpressure dengan mekanisme proses minor berada pada kedalaman 1042,4 – 2054,35 m dengan nilai tekanan pori 1851,7 – 3571,7 psi. Temperatur pada puncak overpressure dengan mekanisme non-loading sudah memenuhi syarat terjadinya diagenesis mineral lempung, namun dibutuhkan analisis lebih lanjut untuk menjelaskan proses yang menyebabkan overpressure dengan mekanisme non-loading. Sementara itu, transfer vertikal tekanan dan buoyancy hidrokarbon merupakan proses minor yang menyebabkan overpressure rendah.