Perpustakaan Digital ITB

Teluk Ambon Luar dan Dalam yang dipisahkan oleh sill berkedalaman 10m memiliki dinamika oscanografi yang unik. Dinamika oseanografi dapat dianalisis menggunakan data suhu permukaan laut (SPL). Akan tetapi sampai sekarang belum tersedia data pengukuran SPL. yang kontinu dan mencakup waktu yang panjang di wilayah tersebut. Diketahui karang dapat menyediakan data parameter-parameter tersebut dalam bentuk unsur geokimia. Rasio konsentrasi Sr/Ca karang dipercaya dapat merekam data suhu permukaan laut (SPL). Dalam penelitian ini digunakan sampel karang jenis Porites yang diambil di pesisir Kota Galala, Teluk Ambon Luar pada kedalaman ±3m. Sub- sampling sampel karang pada sumbu pertumbuhannya dilakukan dengan menggunakan mata bor 0,7mm untuk mendapatkan contoh dalam resolusi bulanan. Sub-sampling ini menghasilkan 80 buah sampel karang dalam bentuk serbuk. Analisis laboratorium pada serbuk sampel menggunakan ICP-OES dilakukan untuk menghasilkan data Sr/Ca karang. Pembangunan kronologi data Sr/Ca karang dilakukan menggunakan metode anchor point menghasilkan kisaran waktu Juni 2001 sampai April 2009. Data Sr/Ca karang dikalibrasi dengan data SPL dari ERSST v3b dan dihasilkan persamaan Sr/Ca (-0,059xSPL+10,32) dengan r--0,699 (n=95, p<0,05). Rata-rata SPL 28,85°C (n=95, a-1.19°C). Verifikasi terhadap data pengukuran lapangan pada Mei-November 2008 menghasilkan selisih yang bervariasi 1,2-2,5°C dengan nilai error 0,05% (n=7). Berdasarkan hasil kalibrasi dan verifikasi data Sr/Ca karang Teluk Ambon dengan data SPL ERSST dan SPL pengukuran lapangan menunjukkan SPL terekam dengan baik oleh Sr/Ca karang, sehingga data SPL hasil rekonstruksi dapat digunakan untuk menganalisis kondisi oseanografi Teluk Ambon. Terdapat variasi musiman SPL dengan nilai maksimum pada Desember dan minimum pada Agustus. Hasil korelasi SPL dengan data suhu udara, kecepatan angin, dan lama penyinaran matahari menghasilkan koefisien korelasi yang tinggi, yaitu: SPL dan suhu udara = 0,711 (n=95, p<0,05), SPL dan kecepatan angin -0,609 (n-95, p<0,05), SPL dan lama penyinaran matahari -0,602 (n=40, p<0,05) dalam skala bulanan. Hal ini semakin memberikan keyakinan bahwa variasi SPL tersebut dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu udara, dan kecepatan angin. Perbandingan anomali SPL dengan data ONI 3.4 dengan time lag 3 bulan menghasilkan r=-0,209 (n=95, p<0,05) yang artinya terdapat korelasi yang sangat kecil antara kedua data.