Peningkatan kebutuhan energi listrik dan pemanasan global mendorong pemanfaatan energi
terbarukan. Energi surya merupakan salah satu energi terbarukan dengan sumber yang melimpah,
bersih dan gratis. Namun, ketersediaan lahan yang cukup luas untuk pembangunan pembangkit listrik
tenaga surya (PLTS) semakin berkurang. Pengembangan PLTS terapung dapat menjadi solusi masalah
tersebut. Penelitian mengenai optimasi performa PLTS terapung banyak dilakukan dengan
menambahkan sistem pendingin yang terintegrasi dengan modul surya atau photovoltaic (PV). Hal ini
dilakukan karena dengan menurunkan temperatur PV maka efisiensi sistem akan meningkat. Salah satu
sistem pendingin yang tidak membutuhkan daya tambahan dalam operasinya adalah termosifon.
Beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa pendingin termosifon untuk PV terapung dapat
meingkatkan daya dan efisiensi dibandingkan dengan instalasi PV di darat. Akan tetapi, penelitian
sebelumnya menggunakan ketinggian reservoir yang cukup tinggi dan dapat menyebabkan shading
pada PV terapung. Oleh karena itu, dilakukan simulasi computational fluid dynamic (CFD) sistem
pendingin termosifon dengan reservoir sejajar modul PV. Simulasi CFD awal untuk mengetahui
adanya aliran pada fluida pendingin termosifon sebelum proses fabrikasi. Selanjutnya dilakukan
simulasi CFD akhir berdasarkan data yang didapatkan pada saat pengujian sebagai validasi dari
pengujian yang dilakukan. Simulasi dilakukan secara transien dengan mengatur sifat-sifat dari fluida
kerja sebagai fungsi temperatur (piecewise-linear). Metode SIMPLE dan model aliran laminar
digunakan untuk menyelesaikan simulasi numerik CFD. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem
pendingin termosifon mampu secara efektif mendinginkan PV. Pengujian untuk PV terapung
berpendingin termosifon dengan reservoir sejajar modul PV dan pengujian PV terapung tanpa
pendingin (PV terapung konvensional) kemudian dilakukan untuk melihat pengaruh pemasangan
sistem pendingin terhadap kenaikan daya dan efisiensi PV terapung dari pengujian PV daratnya. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa PV terapung berpendingin termosifon dapat menaikkan efisiensi dan
daya sebesar 4,88% dan 4,65% relatif terhadap pengujian PV darat. Konfigurasi pengujian lainnya
yaitu PV terapung tanpa pendingin dapat menaikkan efisiensi dan daya sebesar 2,57% dan 2,5% relatif
terhadap pengujian PV darat. Selain itu, perhitungan kelayakan investasi berupa net present value
(NPV), internal rate of return (IRR) dan payback period (PP) dilakukan untuk skema PLTS darat,
PLTS terapung tanpa pendingin, PLTS terapung berpendingin termosifon dengan reservoir sejajar PV,
dan PLTS terapung berpendingin termosifon dengan ketinggian reservoir 75cm. Hasil perhitungan
ekonomi menunjukkan sistem PLTS terapung berpendingin termosifon dengan ketinggian 75cm
merupakan skema yang paling menguntungkan dan skema PLTS darat merupakan skema yang paling
tidak menguntungkan. Skema PLTS terapung berpendingin termosifon dengan reservoir sejajar PV
berada di urutan ketiga setelah skema PLTS terapung tanpa pendingin, meskipun lebih menguntungkan
dari PLTS darat namun harga pembelian sistem pendingin yang mahal dan kenaikan efisiensi yang
tidak terlalu besar membuat skema ini belum bisa mengalahkan keuntungan investasi untuk skema
PLTS terapung tanpa pendingin.