ABSTRAK Yasriza Nanda
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Yasriza Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Yasriza Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Yasriza Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Yasriza Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Yasriza Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Yasriza Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Yasriza Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Minyak atsiri dari daun spearmint (Mentha spicata) terletak di trikoma kelenjar
yang ada di permukaan daun. Secara umum, dinding sel pada tanaman tersusun
dari lignoselulosa. Lignoselulosa dapat didegradasi oleh enzim hidrolisis yang
dihasilkan oleh mikroorganisme. Dinding sel tanaman yang telah terdegradasi
dapat mempermudah ekstraksi minyak spearmint dari daun. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi menggunakan jamur
Aspergillus awamori terhadap kadar lignoselulosa daun spearmint, perolehan dan
komposisi minyak spearmint yang diekstraksi dengan metode distilasi air, serta
menentukan konstanta laju difusi melalui model matematika. Daun spearmint
difermentasi menggunakan larutan spora Aspergillus awamori dan diinkubasi pada
variasi waktu 0, 3, 6, dan 9 hari. Daun hasil fermentasi dikeringkan dan diekstraksi
menggunakan metode distilasi air selama 4 jam. Selain itu, ekstraksi juga dilakukan
pada 6 variasi waktu yaitu 0; 1; 2; 3; 4 dan 5 jam sebagai data untuk pemodelan
matematika isolasi minyak atsiri. Kadar lignoselulosa daun diuji menggunakan
metode Chesson-Datta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar senyawa
selulosa, hemiselulosa, dan lignin daun spearmint secara berturut-turut mengalami
penurunan setelah fermentasi yaitu 37,92%, 10,67%, dan 31,77% menjadi 19,32%,
7,00%, dan 12,24%. Perolehan minyak spearmint yang diekstraksi dengan metode
distilasi air pada variasi fermentasi 0 hari adalah sebesar 0,5% (berat/berat kering),
kemudian menurun seiring lamanya waktu fermentasi. Begitu juga dengan hasil
pengujian GC-MS menunjukkan bahwa kadar senyawa utama minyak spearmint
yaitu karvon adalah sebesar 77,88%, kemudian mengalami penurunan seiring
lamanya waktu fermentasi. Proses ekstraksi minyak spearmint dengan metode
distilasi air juga dimodelkan secara matematis menggunakan hukum kedua Fick
dan diperoleh nilai konstanta laju difusi minyak spearmint sebesar 2,89 x 10-11
m2/s.