BAB 1 Tobias Hadi Prabaswara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Tobias Hadi Prabaswara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Tobias Hadi Prabaswara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Tobias Hadi Prabaswara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Tobias Hadi Prabaswara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Tobias Hadi Prabaswara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Proses produksi adalah suatu proses yang penting dalam manufaktur yang sudah eksis
sejak lama dan tidak pernah berhenti berkembang. Salah satu perkembangan yang penting
adalah terciptanya mesin milling, yang salah satunya adalah vertical machining center (VMC).
Tesis ini akan difokuskan terhadap inovasi, desain, dan analisis akurasi dari spindle horizontal
(attachment) yang dipasangkan pada salah satu mesin VMC, yaitu VMC 500.
Analisis akurasi dilakukan dengan metode analisis stack tolerance dengan kriteria worstcase
untuk menghitung akurasi dari desain tersebut. Akurasi yang dianalisis dibatasi pada
kesejajaran (parallelity) sumbu spindel attachment terhadap permukaan meja, berdasarkan
standar ISO 1701-2. Desain ini bertujuan untuk membantu pemotongan (machining) pada
bidang yang berbeda saat menggunakan VMC 500. Analisis akurasi akan memberi petunjuk
mengenai kualitas desain dan meminimalisir biaya produksi saat direalisasikan. Desain
pasangan modular dimodelkan menggunakan software SolidWorks. Subjek dari tesis ini adalah
VMC 500 yang terdapat di Laboratorium Produksi Institut Teknologi Bandung.
Hasil analisis menunjukkan, bahwa kesejajaran sumbu spindel horisontal dari attachment
dengan meja VMC 500 adalah 0.018 mm dan ini masuk dalam batas toleransi yang diijinkan
oleh ISO 1701-2 G11, yaitu sebesar 0.025 mm untuk setiap 300 mm yang telah dikonversi
menjadi 0.01875 setiap 225 mm.