Daerah penelitian berada di Kecamatan – Kecamatan Lumbanjulu, Porsea, Uluan, dan
Bonatualunasi, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Secara geografis, daerah penelitian
terletak pada koordinat UTM 506000 – 515000 mT dan 272000 – 282000 mU zona 47 utara.
Luas daerah penelitian adalah 90 km2 (9 km x 10 km).
Menurut klasifikasi BMB, geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan yaitu
Satuan Punggungan Blok Sesar Sihiong, Satuan Perbukitan Bergelombang Nalela, Satuan
Dataran Amborgang, Satuan Dinding Kaldera Panamean, dan Satuan Dataran Aluvial Porsea.
Tahapan geomorfik pada daerah penelitian adalah muda – dewasa.
Secara stratigrafi, daerah penelitian terbagi dalam empat satuan batuan tidak resmi yang
terbentuk pada umur Karbon Akhir – Resen. Satuan batuan tersebut berturut-turut dari tua ke
muda adalah Satuan Batusabak, Satuan Tuf, Satuan Batupasir, dan Satuan Endapan Aluvial.
Satuan Tuf, Satuan Batupasir, dan Satuan Aluvial terbentuk pada lingkungan danau hingga
darat.
Struktur geologi yang terbentuk di daerah penelitian adalah Sesar Normal Sihiong, Sesar
Mendatar Menganan Sosornaga, Sesar Mendatar Menganan Lumbandolok, dan Sesar Normal
Aek Parik. Sesar Normal Sihiong diinterpretasikan sebagai akibat dari erupsi Gunung Toba
yang pertama pada Zaman Pleistosen Awal, sementara stuktur-struktur yang lain terbentuk
seletah Satuan Batupasir diendapkan.
Akuifer pada daerah penelitian terdapat pada lapukan Satuan Batusabak, Satuan Tuf, Satuan
Batupasir, dan Satuan Endapan Aluvial. Akuifer-akuifer tersebut membentuk suatu sistem
akuifer bebas. Semua mataair dan sumur gali di daerah penelitian dinyatakan layak minum
menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 berdasarkan kriteria
nilai pH dan TDS. Parameter kimia airtanah berupa pH memiliki nilai 7-7,62 dan parameter
fisik berupa TDS memiliki nilai 38-206 mg/l.
Perpustakaan Digital ITB