digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian berada di Kecamatan – Kecamatan Lumbanjulu, Porsea, Uluan, dan Bonatualunasi, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada koordinat UTM 506000 – 515000 mT dan 272000 – 282000 mU zona 47 utara. Luas daerah penelitian adalah 90 km2 (9 km x 10 km). Menurut klasifikasi BMB, geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan yaitu Satuan Punggungan Blok Sesar Sihiong, Satuan Perbukitan Bergelombang Nalela, Satuan Dataran Amborgang, Satuan Dinding Kaldera Panamean, dan Satuan Dataran Aluvial Porsea. Tahapan geomorfik pada daerah penelitian adalah muda – dewasa. Secara stratigrafi, daerah penelitian terbagi dalam empat satuan batuan tidak resmi yang terbentuk pada umur Karbon Akhir – Resen. Satuan batuan tersebut berturut-turut dari tua ke muda adalah Satuan Batusabak, Satuan Tuf, Satuan Batupasir, dan Satuan Endapan Aluvial. Satuan Tuf, Satuan Batupasir, dan Satuan Aluvial terbentuk pada lingkungan danau hingga darat. Struktur geologi yang terbentuk di daerah penelitian adalah Sesar Normal Sihiong, Sesar Mendatar Menganan Sosornaga, Sesar Mendatar Menganan Lumbandolok, dan Sesar Normal Aek Parik. Sesar Normal Sihiong diinterpretasikan sebagai akibat dari erupsi Gunung Toba yang pertama pada Zaman Pleistosen Awal, sementara stuktur-struktur yang lain terbentuk seletah Satuan Batupasir diendapkan. Akuifer pada daerah penelitian terdapat pada lapukan Satuan Batusabak, Satuan Tuf, Satuan Batupasir, dan Satuan Endapan Aluvial. Akuifer-akuifer tersebut membentuk suatu sistem akuifer bebas. Semua mataair dan sumur gali di daerah penelitian dinyatakan layak minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 berdasarkan kriteria nilai pH dan TDS. Parameter kimia airtanah berupa pH memiliki nilai 7-7,62 dan parameter fisik berupa TDS memiliki nilai 38-206 mg/l.