digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan negara yang memegang peranan penting dalam penyediaan bahan baku timah dunia. Berdasarkan data HMA yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, harga timah mengalami tren naik-turun dalam lima tahun terakhir. Tren harga timah yang tidak menentu menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh manajer dalam proses penilaian kelayakan suatu proyek pertambangan.Oleh karena itu, metode valuasi yang tepat sangat diperlukan supaya cadangan timah yang dimiliki Indonesia dapat dioptimalkan. Penelitian diawali dengan pembuatan alternatif desain penambangan yang dilakukan dengan bantuan perangkat lunak micromine, kemudian dilakukan pemilihan terhadap alternatif desain tersebut untuk memperoleh desain dengan SR optimum. Selanjutnya, dibuat penjadwalan penambangan untuk desain yang telah dipilih. Metode valuasi diawali dengan metode discounted cash flow, kemudian dilanjutkan dengan binomial lattice standar, dan binomial lattice dengan learning options. Hasil pengolahan data dan perhitungan menunjukkan bahwa Skenario 2, yaitu menambang Blok 3 hingga selesai kemudian menambang Blok 1, merupakan skenario yang memiliki NPV tertinggi, yaitu sebesar USD 2.500.876,45 dan IRR sebesar 12,12%. Namun demikian, hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa Skenario 3 yang memiliki NPV negatif berdasarkan metode DCF, justru memiliki nilai option premium paling tinggi di antara desain yang lain baik berdasarkan model binomial lattice standar maupun binomial lattice dengan learning options. Hal ini menunjukkan bahwa metode real options mampu mengakomodasi faktor ketidakpastian dan memanfaatkannya menjadi nilai ekonomi bagi proyek.