digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER - ANNISA DWI.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - ANNISA DWI.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - ANNISA DWI.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - ANNISA DWI.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - ANNISA DWI.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - ANNISA DWI.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Annisa Dwi Fadhillah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - ANNISA DWI.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Stainless steel seperti AISI 316L, banyak digunakan pada industri biomedis dan farmasi, industri pengolahan makan dan lainnya. Stainless steel yang lebih halus akan memiliki ketahanan korosi yang lebih baik dibandingkan yang lebih kasar permukaannya. Proses penghalusan mekanik tidak dapat mencapai daerah-daerah yang kompleks sebagaimana dapat dilakukan dengan electropolishing. Proses electropolishing erat kaitannya dengan kurva I-V. Dari kajian literatur, kurva I-V memiliki karakter spesifik yang sangat dipengaruhi oleh jenis dan komposisi larutan. Kurva ini dibagi menjadi beberapa daerah yaitu “daerah etching”, “daerah passivating”, “daerah electropolishing”, dan “daerah gas evolution”. Proses yang dilaksanakan pada daerah-daerah tersebut memiliki kualitas kekasaran permukaan tertentu atau Ra, yang menjadi perhatian utama industri dalam hal efektivitas dan efisiensi proses se-ekonomis mungkin untuk menghasilkan penurunan kekasaran pemukaan atau %?Ra yang tinggi. Pada penelitian ini diperoleh kurva I-V dari larutan CC, DT dan NE1 sedangkan kurva I-V larutan WH dan komposisi larutan DT dan NE1 berasal dari literatur. Larutan CC dibuat berdasarkan pengembangan dari larutan DT dan larutan WH menggunakan H2SO4, H3PO4, air dan glycerol. Pada “daerah electropolishing” di 65oC, %?Ra larutan CC lebih tinggi dari larutan NE1 dan larutan CC di “daerah gas evolution” yaitu 53% vs 50% dan 21%. Semakin tinggi %?Ra akan semakin baik. Penelitian ini kedepannya harus dikembangkan lagi.