digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Hilary Kristin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Hilary Kristin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Hilary Kristin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Hilary Kristin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Hilary Kristin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Hilary Kristin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Mengingat keprihatinan perubahan iklim, sebagian besar dunia tampaknya telah mencapai kesepakatan tentang kebutuhan kritis untuk pengurangan emisi. Di Indonesia, berbagai upaya sedang dilakukan untuk mendorong energi terbarukan. Pemerintah Indonesia menetapkan tujuan Rencana Energi Nasional (RUEN) yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 22/2017. RUEN menargetkan bauran energi terbarukan yang mencakup minimal 23% dari total produksi energi primer pada 2025 dan minimal 31% pada 2050. Namun, baru 11,2% energi yang berasal dari sumber terbarukan hingga 2020. Biogas berpotensi membantu Indonesia dalam memenuhi permintaan energi dalam negeri sambil mematuhi janji mitigasi iklim dan rencana pertumbuhan negara. Program Biogas Rumah Indonesia (IDBP) merupakan program multi-stakeholder, memiliki berbagai pemangku kepentingan tergantung perannya dalam program ini. Oleh karena itu, proses value co-creation dapat efektif jika para pemangku kepentingan memiliki value co-creation. Dalam hal ini, penelitian ini merasa perlu untuk mengkaji isu-isu dalam pengembangan Program Biogas Domestik Indonesia dengan menggunakan konsep value co-creation (perspektif ekosistem jasa). Studi ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang IDBP melalui pemangku kepentingan yang terkait dengan program ini. Dua studi digunakan: Analisis PEST untuk menganalisis pengaruh faktor eksternal pada program dan Porter's Five Forces untuk menggambarkan potensi keuntungan dari berbagai sektor. Selanjutnya, analisis Tematik digunakan untuk menganalisis perspektif yang berbeda dari berbagai peserta penelitian dan menyelidiki wawasan utama dari kumpulan data. Dengan demikian, analisis SWOT kemudian digunakan untuk memadukan faktor eksternal dan internal untuk menentukan implikasi strategis. Setelah mengumpulkan semua data dan analisis, ditemukan bahwa kesamaan visi dan nilai antar pelaku program ini akan mempengaruhi kelangsungan IDBP untuk bersama-sama menciptakan nilai, memberi dampak, dan memperoleh keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Program Biogas Domestik Indonesia harus menjaga nilai co-creation di antara para pemangku kepentingan dan memanfaatkan strategi keberlanjutan untuk keberlanjutan pengembangan program ini. Oleh karena itu, pendekatan ekosistem jasa dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan menuju keberlanjutan Program Biogas Domestik Indonesia.