digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER FATIHA AGYAL SHAHWIYA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 FATIHA AGYAL SHAHWIYA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 FATIHA AGYAL SHAHWIYA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 FATIHA AGYAL SHAHWIYA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 FATIHA AGYAL SHAHWIYA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 FATIHA AGYAL SHAHWIYA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB6 FATIHA AGYAL SHAHWIYA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB7 FATIHA AGYAL SHAHWIYA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA FATIHA AGYAL SHAHWIYA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Eksplorasi Active Galactic Nucleus (AGN) pada pengamatan multi-panjang gelombang menunjukkan adanya mekanisme pembangkitan energi khusus yang memungkinkan dihasilkannya energi yang sangat besar pada daerah berdimensi kecil, yaitu mekanisme piringan akresi pada supermassive black hole (SMBH). Kompleksitas lingkungan AGN dan orientasi pengamat menyebabkan karakteristik AGN yang teramati sangat beragam, sehingga kajian fisis yang lebih detail sangat diperlukan, yang salah satunya bergantung pada massa lubang hitam. Penentuan massa lubang hitam pada AGN dapat dilakukan dengan mempelajari efek gravitasi lubang hitam pada materi di sekitarnya dengan metode reverberation mapping. Akan tetapi, kompleksitas lingkungan AGN membatasi aplikasi metode ini, sehingga berbagai metode penentuan massa lubang hitam pada AGN terus dikembangkan. Salah satunya adalah scaling relationship yang menghubungkan parameter-parameter pengamatan AGN untuk memperoleh nilai massa lubang hitam. Kajian mengenai scaling relationship sebagai metode penentuan massa lubang hitam banyak menggunakan model Bulk Motion Comptonization (BMC), model yang merepresentasikan radiasi yang dihasilkan dari interaksi piringan akresi dan korona pada AGN. Pada penelitian Tugas Akhir ini, metode penentuan massa scaling relationship dibahas dan dipergunakan untuk menentukan massa lubang hitam pada salah satu blazar yaitu 3C 273 dengan memanfaatkan data pengamatan sinar-X dari misi NuSTAR. Terdapat tujuh data ID pengamatan objek 3C 273 yang diolah dan dianalisis untuk memperoleh parameter scaling relationship, yaitu indeks foton ???? dan nilai normalisasi BMC yang diperoleh dari analisis spektrum menggunakan modul xspec pada perangkat lunak HEAsoft. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai massa lubang hitam 3C 273 memiliki rerata sebesar ???????????????????????? ???? ????????????????????, dengan selang nilai massa minimum dan maksimum yang mencakup nilai massa yang diperoleh melalui reverberation mapping.